Abstract :
Air merupakan salah satu sumber daya alam penting yang dibutuhkan di
Desa Lansot, Kabupaten Minahasa Utara. Pentingnya pemanfaatan air bersih
disebabkan karena terjadinya kekeringan di Kabupaten Minahasa Utara, salah
satunya di Desa Lansot. Kekeringan terjadi disebabkan musim kemarau yang
berkepanjangan, sehingga mengakibatkan krisis air karena tidak tersedianya air
bersih. Upaya pencegahan mengatasi kekeringan melalui persediaan mata air,
tetapi upaya tersebut belum teratasi karena debit air yang sudah berkurang.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka Desa Lansot memerlukan perkiraan
kedalaman air tanah untuk mengetahui sumber air bersih yang akan dimanfaatkan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode resistivitas dengan
konfigurasi schlumberger. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui estimasi
kedalaman dan karakteristik lapisan akuifer bawah permukaan. Adapun estimasi
kedalaman yang didapat adalah 43 ? 88,5 meter. Karakteristik lapisan akuifer
pada keenam titik pengukuran, yaitu pada titik pertama memiliki nilai resistivitas
sebesar 22,3 ?m, ketebalan 31,3 m, dengan kedalaman 11,7 m ? 43 m . Titik
pengukuran kedua dengan nilai resistivitas 61,8 ?m, ketebalan 45,6 m, dan
kedalaman 41,4 m ? 87 m. Titik pengukuran ketiga memiliki nilai resistivitas
sebesar 22,8 ?m, ketebalan 43,2 m, dengan kedalaman 40,4 m ? 83,6 m. Titik
pengukuran keempat memiliki nilai resistivitas 56,6 ?m, ketebalan 42 m, dengan
akuifer terdalam yaitu 46,5 m ? 88,5 m. Titik pengukuran kelima dengan nilai
resistivitas 50,9 ?m, memiliki ketebalan paling kecil yaitu 30 m, kedalaman 57 m
-87 m. Titik pengukuran keenam dengan nilai resistivitas 24,4 ?m ? 49,1 ?m,
memiliki ketebalan paling besar yaitu 59,3 m dengan kedalaman 11,8 m ? 71 m.
Jenis akuifer pada keenam titik pengukuran, yaitu merupakan lapisan pasir/breksi.