DETAIL DOCUMENT
POLA DAN SEBARAN KRIMINALITAS PENCURIAN BERDASARKAN ASPEK RUANGYANG BERPENGARUH DIKELURAHAN DAMA
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Mia, Aulia
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2021-11-16 07:22:49 
Abstract :
ABSTRAK Kriminalitas tidak hanya disebabkan oleh faktor sosial ekonomi, namun adanya pengaruh faktor ruang yang akan memberikan kesempatan terhadap pelaku kriminal. Ruang yang rentan terhadap kriminalitas adalah ruang dengan penggunaan lahan permukiman, perdagangan dan jasa, serta ruang yang memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi yaitu akses langsung dari jalan utama. Kelurahan Damai memiliki karakteristik ruang yang sama dengan ruang yang rentan terhadap kriminalitas yaitu merupakan kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan permukiman kepadatan tinggi, perdagangan dan jasa. Kelurahan Damai juga memiliki akses utama ke jalan arteri yaitu Jalan MT Haryono dan Jalan Jendral Sudirman, dan jalan kolektor yaitu Jalan Sungai Ampal. Kedua jalan ini menghubungkan antar pusat kegiatan baik nasional, wilayah, maupun lokal sehingga memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi. Kelurahan Damai selalu menjadi kawasan dengan angka kriminalitas pencurian tertinggi di Kota Balikpapan dari tahun 2016 ? 2018 yaitu berturut ? turut sebesar 53 kasus, 43 kasus, dan 59 kasus (Polres Kota Balikpapan, 2018). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan aspek ruang terhadap kriminalitas pencurian di Kelurahan Damai. Hasil dari penelitian menunjukan pola kriminalitas pencurian membentuk pola acak. Hal ini memberikan gambaran bahwa pola kriminalitas di wilayah studi tidak memiliki titik yang menjadi pusat kasus mengelompok. Namun walaupun kriminalitas pencurian di Kelurahan Damai berpola acak, sebaran kriminalitas pencurian masih dapat diidentifikasi berdasarkan aspek ruang yang berpengaruh yaitu kepadatan bangunan. Sebaran kriminalitas pada kawasan RT 16, RT 17, RT 30, dan RT 32 termasuk dalam kategori high crime karena memiliki kepadatan bangunan yang tinggi. Sebaliknya, kawasan RT 12, RT 19, RT 28, dan RT 29 memiliki sebaran kriminalitas dalam kategori low crime karena memiliki kepadatan bangunan yang rendah. Namun ada beberapa wilayah dengan tingkat kepadatan yang sedang ? tinggi tetapi masuk ke dalam kategori low crime, karena belum adanya kejadian kriminalitas di kawasan tersebut. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan