RANCANG BANGUN PESAWAT TANPA AWAK TAIL TWIN BOOM
DENGAN PENGUJIAN MANUVER UNTUK MENGETHAUI PENGARUH
THROTTLE TERHADAP WAKTU TEMPUH, ALTITUDE DAN
DIAMETER BANKING
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Pradana, Abi Vilan
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery
Datestamp
2021-12-14 06:31:41
Abstract :
UAV atau pesawat tanpa awak adalah sebuah model baru di bidang kedirgantaraan saat ini karena UAV dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan remote control dari luar pesawat atau dapat bergerak sendiri secara otomatis program yang sudah ditanamkan pada sistem komputernya. Ketika terbang secara otomatis pesawat harus dapat bermanuver mengikuti lintasan waypoint yang telah diprogram melalui komputer. Sementara UAV berjenis Fixed Wing khususnya pesawat Tail Twin Boom digunakan untuk misi yang harus dituntut memiliki daya tahan tinggi saat terbang, maka pesawat ini harus di desain dan dirancang dengan teliti agar dapat menjalankan misinya dengan baik. Saat terbang dan bermanuver, altitude harus bisa dijaga oleh pesawat agar tidak terjadi pertambahan waktu tempuh dan juga diameter banking. Diameter banking sendiri adalah hal yang tidak ingin terjadi pada pesawat ketika bermanuver karena dapat mengakibatkan pemborosan mulai dari waktu tempuh sampai sumber daya baterai. Ketika pesawat bermanuver akan dipengaruhi oleh kecepatan terbangnya. Kecepatan terbang ini dikontrol oleh kendali jarak jauh dinamakan throttle, maka dari itu tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mendesain dan merancang bangun pesawat tanpa awak Tail Twin Boom, mengeganalisis pengaruh trottle terhadap waktu tempuh, altitude dan diameter banking. Hasil desain dan struktur, pesawat memiliki lift dan CL sebesar 9,879 N dan 0,3035 dengan airfoil NACA 4412. Ketika pengujian manuver waktu tempuh untuk throttle 75% adalah 73,33s lebih cepat dari throttle 50% yang sebesar 85,22s. Untuk pengaruh altitude memiliki nilai minimum dan maksimum perubahan altitude di throttle 75% sebesar 25,369m dan 36,395m dan di throttle 50% sebesar 25,547m dan 35,437m. Selain itu, trendline linear untuk altitude di throttle 75% cenderung naik yang artinya pesawat pada throttle tersebut lebih stabil untuk menjaga ketinggiannya. Untuk diameter banking tidak terjadi pada pengujian manuver ini, maka dengan demikian pesawat telah didesain dan dirancang mampu bermanuver dengan baik.
UAV atau pesawat tanpa awak adalah sebuah model baru di bidang kedirgantaraan saat ini karena UAV dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan remote control dari luar pesawat atau dapat bergerak sendiri secara otomatis program yang sudah ditanamkan pada sistem komputernya. Ketika terbang secara otomatis pesawat harus dapat bermanuver mengikuti lintasan waypoint yang telah diprogram melalui komputer. Sementara UAV berjenis Fixed Wing khususnya pesawat Tail Twin Boom digunakan untuk misi yang harus dituntut memiliki daya tahan tinggi saat terbang, maka pesawat ini harus di desain dan dirancang dengan teliti agar dapat menjalankan misinya dengan baik. Saat terbang dan bermanuver, altitude harus bisa dijaga oleh pesawat agar tidak terjadi pertambahan waktu tempuh dan juga diameter banking. Diameter banking sendiri adalah hal yang tidak ingin terjadi pada pesawat ketika bermanuver karena dapat mengakibatkan pemborosan mulai dari waktu tempuh sampai sumber daya baterai. Ketika pesawat bermanuver akan dipengaruhi oleh kecepatan terbangnya. Kecepatan terbang ini dikontrol oleh kendali jarak jauh dinamakan throttle, maka dari itu tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mendesain dan merancang bangun pesawat tanpa awak Tail Twin Boom, mengeganalisis pengaruh trottle terhadap waktu tempuh, altitude dan diameter banking. Hasil desain dan struktur, pesawat memiliki lift dan CL sebesar 9,879 N dan 0,3035 dengan airfoil NACA 4412. Ketika pengujian manuver waktu tempuh untuk throttle 75% adalah 73,33s lebih cepat dari throttle 50% yang sebesar 85,22s. Untuk pengaruh altitude memiliki nilai minimum dan maksimum perubahan altitude di throttle 75% sebesar 25,369m dan 36,395m dan di throttle 50% sebesar 25,547m dan 35,437m. Selain itu, trendline linear untuk altitude di throttle 75% cenderung naik yang artinya pesawat pada throttle tersebut lebih stabil untuk menjaga ketinggiannya. Untuk diameter banking tidak terjadi pada pengujian manuver ini, maka dengan demikian pesawat telah didesain dan dirancang mampu bermanuver dengan baik.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
