Abstract :
Heat exchanger merupakan suatu alat yang umum digunakan untuk
melakukan transfer panas antara dua fluida yang memiliki temperatur yang berbeda.
Dalam hal ini, heat exchanger E-2-11 tipe shell and tube di PT. Pertamina RU V
Balikpapan digunakan untuk mendinginkan overhead product sebelum memasuki
proses selanjutnya. Oleh karena itu, performa dari heat exchanger ini harus dijaga,
terutama dalam hal efektivitas kinerjanya, agar proses selanjutnya dapat berjalan
lebih efisien. Heat exchanger E-2-11 beroperasi dengan tube side dialiri oleh fluida
pendingin sea cooling water, sementara untuk overhead product mengalir di bagian
shell side. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis termodinamika,
yang mana analisis dilakukan terhadap temperatur masukan sea cooling water serta
overhead product dengan diameter tube yang sudah ada saat ini, dan bagaimana
pengaruhnya jika dilakukan perubahan diameter tube dengan variasi diameter luar
3/4 inci, 7/8 inci, 1 1/4 inci serta 2 inci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
temperatur masukan sea cooling water tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan efektivitas dari heat exchanger. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa efektivitas heat exchanger menurun sejalan dengan
pengecilan diameter tube. Pada diameter tube 3/4 inci, efektivitas menurun menjadi
67,41%, dan ketika tube berdiameter 7/8 inci efektivitasnya menurun menjadi
71,38%. Pada saat dilakukan perubahan diameter tube menjadi lebih tinggi,
diketahui bahwa pada saat tube berdiameter 1 1/4 inci, efektivitas meningkat hingga
76,45%, namun, ketika dilakukan perubahan diameter menjadi 2 inci, efektivitas
justru menurun hingga angka 53,78% yang diakibatkan oleh ukuran tubesheet yang
hanya mampu menampung jumlah tube sebanyak 59 buah dari yang sebelumnya
190 buah, yang mana dapat dikatakan bahwa efektivitas heat exchanger akan
meningkat sejalan dengan penambahan ukuran diameter tube selama jumlah tube
pada heat exchanger adalah tetap