Abstract :
Penggunaan serat alam sebagai penguat komposit sudah banyak dilakukan,
namun masih dapat dikembangkan untuk mendapatkan hasil terbaik. Salah satu
pemanfaatan serat alam yang dapat dilakukan adalah pelepah nipah, karena sudah
tidak terlalu dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemilihan pelepah nipah dilakukan
untuk meningkatkan nilai guna jika diterapkan dalam komposit. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman serat pelepah
nipah terhadap kekuatan tarik dan lentur material. Pembuatan komposit dilakukan
dengan metode hand lay-up dan panjang serat 10 mm yang disusun acak. Fraksi
yang digunakan antara serat dan matriks poliester adalah 10:90. Perlakuan
alkalisasi yang diberikan pada serat adalah dengan NaOH 5% dan direndam dalam
waktu 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Dilakukan dua pengujian yakni
pengujian tarik dengan menggunakan standar ASTM D638-01 dan pengujian lentur
dengan ASTM D790. Berdasarkan hasil pengujian terjadi peningkatan pada
kekuatan tarik, kekuatan tarik tertinggi diperoleh 31,239 MPa pada variasi alkali 4
jam dan terendah sebesar 22,060 MPa pada variasi alkali 0 jam. Proses alkalisasi
pada uji tarik meningkatkan nilai kekuatan tarik sebesar 29,38%. Sedangkan pada
pengujian lentur terjadi penurunan flexural strength jika dilakukan perlakuan alkali.
Pada variasi tanpa perendaman diperoleh flexural strength tertinggi sebesar
128,224 N/mm2
dan flexural strength terendah pada variasi 4 jam sebesar 78,076
N/mm2
. Penurunan flexural strength yang terjadi sebesar 50,15 N/mm2
atau
39,11%.