Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Biru, Arkha Rizkita Okviana
Subject
TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Datestamp
2021-06-16 00:55:05
Abstract :
Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau biasa disingkat PLTU merupakan suatu pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang menggunakan uap sebagai
penggerak utamanya. Pada sebuah PLTU, terdapat komponen yang berperan penting dalam sistem pemanasan air umpan. Deaerator memiliki fungsi utama
untuk menghilangkan gas (terutama oksigen) dari feedwater sebelum memasuki boiler agar peralatan instalasi pembangkit dapat terhindar dari korosi. Sistem
deaerator harus tetap dijaga level airnya agar air tersebut dapat memenuhi kebutuhan boiler. Oleh karena itu, perlu diterapkan pengendalian otomatis untuk
pengendalian level air deaerator, serta perlu dilakukan penelitian mengenai kestabilan dari sistem deaerator. Penerapan pengendalian otomatis sistem
pengendalian level air deaerator menggunakan kendali PID, serta analisis kestabilan sistem deaerator dapat dilakukan dengan metode Root Locus. Pada tugas
akhir ini, dilakukan pemodelan terhadap deaerator, level control valve, dan level transmitter untuk melakukan perancangan sistem dengan kendali PID Zieger
Nichols dan dilakukan analisis kestabilan sistem menggunakan metode root locus. Berdasarkan perancangan sistem, akan dilakukan perbandingan penerapan kendali
PID pada sistem, perbandingan jumlah poles dan zeros untuk menilai kestabilan sistem dengan metode root locus dan mengetahui kestabilan sistem dengan metode
root locus. Berdasarkan perbandingan respon sistem tanpa kendali, sistem dengan kendali PID perusahaan dan sistem dengan kendali PID Zieger Nichols yang
dirancang pada penelitian ini, didapatkan spesifikasi respon sistem PID Zieger Nichols yang paling baik dengan maximum overshoot 0,505%, risetime 4,025 detik,
dan error steady state dengan nilai 0. Kestabilan sistem dengan menggunakan metode root locus menunjukkan bahwa sistem PID Zieger Nichols memiliki kriteria
sistem yang paling stabil dengan jumlah poles dan zeros negatif paling banyak dibanding sistem lainnya sebanyak 6 buah dan grafik root locus yang lebih kearah
kiri pada bidang.