Abstract :
Optimisasi merupakan suatu proses sistematis untuk memilih elemen terbaik dari suatu kumpulan elemen yang ada. Optimisasi dapat menyelesaikan
berbagai masalah teknik seperti perancangan sistem yang memerlukan metode optimisasi yang dapat diimplementasikan ke sistem kecerdasan buatan yang disebut
sebagai metaheuristik Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini dilakukan pemodelan algoritma optimisasi buaya muara. Kemudian diuji menggunakan fungsi uji
unimodal yaitu (Sphere, Ackley N.2 dan Schwefel 2.20) dan multimodal yaitu (Qing,Rastrigin dan Rosenbrock). Untuk mendapatkan hasil iterasi dan waktu yang
diperlukan algoritma dalam menyelesaikan fungsi dari iterasi 1 hingga iterasi 1000
dengan melakukan pengulangan sebanyak 30 kali. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan algoritma optimisasi pembanding yaitu PSO, GWO, DA, WOA dan Newton Raphson. Hasil waktu yang didapatkan algoritma optimisasi
buaya muara pada fungsi unimodal yaitu Sphere, Ackley N.2 dan Schwefel 2.20 secara berturut-turut yaitu 0.3853 detik, 0.3962 detik dan 0.4078 detik. Sedangkan
pada fungsi uji multimodal yaitu Qing, Rastrigin, Rosenbrock secara berturut turut yaitu 0.4371 detik, 0.4375 detik dan 0.3858 detik. Hasil iterasi pada fungsi Sphere algoritma optimisasi buaya muara titik optimalnya yaitu 0 pada iterasi ke 421. Pada
fungsi Ackley N.2 titik optimalnya yaitu -200 iterasi ke 37. Dan pada fungsi Schwefel 2.20 dapat mencapai titik optimalnya yaitu 0 pada iterasi ke 821. Pada
fungsi multimodal Qing algoritma optimisasi buaya muara tidak mencapai titik optimalnya yaitu 0. Dari iterasi 914 hingaa iterasi ke 1000 hasilnya yaitu 348.9768.
Sedangkan fungsi Rastrigin titik optimalnya yaitu 0 pada iterasi ke 41. Dan pada fungsi Rosenbrock tidak mencapai titik optimalnya yaitu 0. Dari iterasi ke 901-1000
hasil yang didapatkan yaitu . Berdasarkan hasil algoritma optimisasi buaya muara dan algoritma pembanding disimpulkan bahwa kecepatan waktu tiap algoritma
optimisasi buaya lebih lambat dari GWO, WOA dan Newton Raphson. Lebih cepat dari PSO dan DA berbeda dikarenakan faktor seperti pemodelan matematis tiap
algoritma yang dikatakan tidak efisien dan proses yang rumit dapat menyebabkan proses komputasi menjadi lama. Sedangkan pada hasil iterasi yang didapatkan
terdapat pada algoritma optimisasi ada yang berhasil dan ada juga yang tidak