Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Sabrina, Audi
Handayani, Kurnia
Subject
QD Chemistry
Datestamp
2021-06-16 04:05:58
Abstract :
Meningkatnya aktivitas di berbagai sektor industri mengakibatkan efek
negative seperti pencemaran lingkungan perairan. Salah satu sumber pencemaran
yang umum ditemukan di lingkungan perairan adalah limbah cair dengan
kandungan zat pewarna dan logam berat. Berdasarkan Data World Bank 2017,
menunjukkan bahwa perkembangan industri tekstil secara global mengalami
kenaikan, di mana Asia menduduki peringkat tertinggi dengan kenaikan sebesar 39
%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, adsorben berbasis biomassa berhasil
disintesis dari kombinasi silk fibroin dan limbah biji sirsak untuk mengadsorpsi zat
warna kristal violet dan logam berat Cu2+ dengan menggunakan metode sol-gel.
Penelitian diawali dengan pembuatan komposit silk fibroin-biji sirsak yang
dikarakterisasi dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk
mengetahui gugus fungsi, Scanning Electron Microscope (SEM) untuk
mempelajari morfologi permukaan bioadsorben dan Brunauer-Emmett-Teller
untuk mengetahui specific surface area, diameter, dan volume pori. Uji
kemampuan adsorpsi komposit silk fibroin-biji sirsak dilakukan pada berbagai
variasi komposisi bioadsorben yakni SF, 1:1, 3:2, dan 4:1, dan konsentrasi awal
adsorbat yakni 10, 20, dan 50 ppm. Selanjutnya dilakukan studi kinetika dan
isoterm adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit SF-BS dapat
mengadsorpsi CV dan logam Cu2+ dengan baik. Kapasitas adsorpsi CV dan logam
Cu2+ terbesar diperoleh pada komposisi 4:1 dengan dosis adsorben sebesar 150 mg
dan waktu kontak 120 menit. Pada konsentrasi CV dan larutan CuSO4.5H2O sebesar
10 ppm, diperoleh keadaan optimum dengan % CV removal sebesar 93,87 dan %
Cu2+ removal sebesar 89,33. Kinetika adsorpsi CV mengikuti persamaan pseudo
second order dengan laju reaksi sebesar 62,39 x10-3 min-1 . Sedangkan model
isoterm pada adsorpsi CV dan logam Cu2+ sesuai dengan tipe isoterm freundlich.