Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Tobing, Friska Erina Lumban
Sholikhah, Ismi
Subject
QD Chemistry
Datestamp
2021-06-16 06:28:59
Abstract :
Carboxymethyl Cellulose (CMC) merupakan bahan serbaguna yang terbuat
dari selulosa. Selulosa dapat dijumpai pada dinding sel tumbuhan dan
mikroorganisme seperti bakteri. Selain itu, selulosa juga banyak ditemukan pada
limbah pertanian seperti jerami padi, tongkol jagung, dan batang pisang. Selulosa
dapat disintesis menjadi CMC dengan proses alkalisasi dan karboksimetilasi.
Parameter utama yang menentukan keberhasilan proses sintesis CMC adalah nilai
Derajat Substitusi (DS). Nilai DS ini dapat mempengaruhi karakteristik CMC yang
dihasilkan seperti, viskositas, kelarutan dalam air, dan pH. Pada pengaplikasiannya
dalam dunia kesehatan, CMC kini dikembangkan menjadi hydrogel dalam Drug
Delivery System (DDS). Dengan pengembangan CMC sebagai kandidat DDS ini,
terdapat range nilai DS tertentu yang harus dipenuhi. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian mengenai pengaruh derajat substitusi terhadap karakteristik
CMC yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konsentrasi
NaOH terhadap karakteristik CMC sebagai kandidat DDS dan mengetahui kategori
obat yang dapat mengaplikasikan CMC ini sebagai DDS-nya. Dalam penelitian ini,
konsentrasi NaOH yang digunakan pada proses alkalisasi divariasikan yakni 10%,
15%, 20%, dan 25% (b/v). Pengujian karakteristik CMC terdiri dari penentuan nilai
DS, pengukuran pH, pengukuran viksositas, dan kelarutan dalam air. Hasil
pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai DS menunjukkan nilai optimum
konsentrasi NaOH adalah 20% b/v yang akan menghasilkan CMC dengan nilai DS
1,13 dengan pH 8,03, viskositas 1,32 cp, dan kelarutan dalam air 0,03 g/ml. CMC
yang dihasilkan memiliki range nilai DS antara 0,93 ? 1,13. Sehingga dengan range
nilai DS tersebut maka CMC hasil penelitian ini dapat diaplikasikan seluruhnya
pada Drug Delivery System (DDS) obat kanker kulit (topikal).