Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Halapiry, Nathasya Alexandra Yerenia
Subject
QD Chemistry
Datestamp
2021-06-21 05:16:55
Abstract :
Selulosa adalah biopolimer alami yang merupakan salah satu komponen
utama penyusun sel tumbuhan. Selulosa merupakan sumber biopolimer yang paling
melimpah di alam dan memiliki sifat seperti biodegradable, biocompabilty,
kekuatan yang besar, densitas rendah dan toksitas rendah. Selulosa dapat
diaplikasikan lebih lanjut pada sektor industri tekstil, kertas, biokomposit, dan
bioplastik. Selulosa dapat diperoleh dari berbagai jenis tanaman yang berjenis kayu
dan non kayu serta dapat diperoleh dari limbah agro-industri seperti limbah Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Berlimpahnya sumber TKKS yang ada di Indonesia
terkhusus di Kalimantan Timur dan tingginya kandungan polisakarida khususnya
selulosa yang terdapat di dalam TKKS membuka peluang untuk memanfaatkan
kandungan selulosa pada TKKS. Dengan perlakuan secara kimiwai, isolasi selulosa
fibril berukuran mikro dari selulosa TKKS dapat dilakukan. Pada penelitian ini
proses isolasi selulosa fibril dari TKKS menggunakan larutan H2SO4 melalui proses
kimiawi yaitu hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
lama waktu hidrolisis terhadap ukuran fibril dari selulosa TKKS dengan variasi
waktu 30, 40, dan 60 menit dan menganalisa ikatan kimia dari fibril selulosa setelah
diberi perlakuan kimia. Setelah dilakukan proses hidrolisis asam pada selulosa
TKKS diperoleh hasil FTIR dan SEM dari selulosa mikrofibril. Hasil FTIR
menunjukan daerah serapan utama yaitu 3330 - 3333 cm-1 yang menunjukan ikatan
OH stretching karena adanya penambahan gugus OH pada mikrofibril selulosa dan
penurunan intesitas dari puncak pada daerah serapan 895 - 896 cm-1 yang
menunjukkan terjadinya pemutusan ikatan glikosidik dan berkurangnya daerah
amorf pada selulosa. Hasil SEM menunjukan ukuran rata-rata diameter mikrofibril
selulosa yang dihasilkan berkisar antara 5 ? 15 ?m.