Abstract :
Oligosakarida adalah komponen yang terdiri atas 2 sampai 20 unit sakarida.
Oligosakarida saat ini memiliki banyak peranan, baik di bidang pangan, industri,
dan kesehatan. Dalam bidang kesehatan, oligosakarida banyak dimanfaatkan
sebagai prebiotik. Diketahui bahwa keberadaan oligosakarida di dalam usus halus
dapat menumbuhkan bakteri fisik (prebiotik) yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri patogen. Saat ini, Indonesia mengimpor oligosakarida dari
negara lain yang menyebabkan harga oligosakarida menjadi mahal, sehingga tidak
semua orang dapat menikmatinya. Salak merupakan salah satu buah khas
Indonesia. Dalam pengolahannya, salak menghasilkan limbah berupa biji sebesar
25-30% persen dari buah salak utuh. Menurut literatur, sekitar 86% kandungan dari
berat kering biji salak adalah karbohidrat, sehingga biji salak merupakan bahan
yang potensial untuk digunakan dalam produksi oligosakarida. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh daya ultrasonik dan konsentrasi asam yang
digunakan terhadap reaksi hidrolisis pada UAAH serta menganalisa profil
oligosakarida hasil hidrolisis dengan uji kromatografi lapis tipis (KLT). Variabel
penelitian ini diantaranya asam sitrat dengan variasi konsentrasi 0,5 M, 0,75 M, 1,0
M, 1,25 M dan 1,5 M. Serta variasi daya 30 watt, 40 watt, 50 watt, 60 watt dan 70
watt. Berdasarkan hasil penelitian uji menggunakan KLT dengan daya dari 30 watt
hingga 70 watt menunjukkan hasil hidrolisis yang diperoleh adalah oligosakarida.
Hasil uji menggunakan KLT menujukkan dengan penambahan daya dari 30 watt
hingga 70 watt menghasilkan pemecahan ikatan polisakarida menjadi oligosakarida
pada proses hidrolisis berlangsung lebih cepat dengan waktu hidrolisis 2,5 menit.
Hasil uji juga menunjukkan bahwa pada daya yang besar dan suhu tetap 300C,
semakin meningkat konsentrasi asam maka nilai Rf akan semakin mengarah ke
monosakarida.