Abstract :
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) memiliki kelebihan dalam
ketersedian bahan bakar yaitu sampah, sehingga biaya untuk bahan bakar pembangkit
menjadi lebih murah. Selain itu dengan mengelola sampah menjadi energi listrik akan
mendapatkan dua manfaat yaitu pasokan listrik bertambah dan kebersihan kota. Dalam
perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTsa) ini menggunakan metode
sanitary landfill untuk mengolah sampah menjadi gas metana dan selanjutnya akan
diubah menjadi energi listrik. Pada penelitan ini penulis menggunakan perhitungan gas
metana dengan menggunakan model U.S Environmental Protection Agency,s (EPA) dan
menunjukkan bahwa gas metana yang dihasilkan pada TPA Manggar Kota Balikpapan
mencapai nilai 9.218.449,07 m3 pada tahun 2020 dan energi listrik yang dihasilkan
adalah 102.970.076,17 kWh pada tahun 2020. Untuk biaya investasi dari pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yaitu Rp. 12.782.188.694 dan biaya
operasi dan pemeliharaan adalah Rp. 52.953.706.790. Adapun perkiraan penerimaan
biaya yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 164.546.181.711,91 dan untuk perkiraan
manfaat bersih yang dihasilkan adalah Rp. 111.592.474.922 serta perkiraan depresiasi
adalah Rp. 16.454.618.171,19. Dan untuk perhitungan ekonomi teknik yang didapatkan
untuk Net Present Value adalah sebesar Rp. 7.803.864.099.433, untuk nilai Internal
Rate of Return adalah sebesar 19%, untuk Benefit Cost Ratio adalah sebesar 119,72 serta
untuk nilai Payback Periode adalah sebesar 0,4 Tahun.