Abstract :
Kota Balikpapan mengalami peningkatan penduduk yang berbanding lurus dengan permintaan akan tempat tinggal, sehingga meningkatkan debit limpasan
pada saluran drainase kota akibat peralihan tutupan lahan. Upaya dalam mengatasi hal ini yaitu implementasi prinsip Zero Delta Q Policy sesuai peraturan pemerintah
No. 26 Tahun 2008, agar dapat mereduksi besaran debit limpasan dari perumahan yang diterima saluran drainase kota agar tidak terjadi peningkatan debit limpasan
dan genangan. Mereduksi debit limpasan dilakukan karena kapasitas saluran drainase kota seperti kondisi saat lahan belum menjadi kawasan terbangun. Prinsip
ini kemudian diimplementasikan pada perumahan Jamrud Residence, Neo Batakan Permai, dan GBR 6. Implementasi prinsip Zero Delta Q Policy dilakukan dengan analisis curah hujan maksimum pada data hujan 15 tahun, debit limpasan saat kondisi kawasan belum terbangun (Q awal) dan kawasan terbangun (Q terbangun),
analisis delta Q (selisih Q awal dan Q terbangun), hidrograf kolam tampung berupa kolam detensi dan analisis rasio luasan kolam tampung terhadap kawasan terbangun
serta permodelan persamaan regresi. Hasil analisis terhadap Q awal pada perumahan Jamrud Residence sebesar 0,3485 m3 /detik, perumahan Neo Batakan
Permai sebesar 4,4017 m3 /detik, dan perumahan GBR 6 sebesar 0,4077 m3 /detik.
Hasil analisis terhadap Q terbangun pada perumahan Jamrud Residence sebesar 1,0043 m3
/detik, perumahan Neo Batakan Permai sebesar 15,0329 m3
/detik, dan perumahan GBR 6 sebesar 0,9166 m3
/detik. Rasio luasan dari kolam tampung pada
perumahan Jamrud Residence sebesar 8,267%, perumahan Neo Batakan Permai sebesar 9,891%, dan perumahan GBR 6 sebesar 10,256%. Berdasarkan hasil
analisis, kenaikan debit limpasan perumahan pada saluran drainase kota dapat
direduksi dengan menerapkan kolam tampung dengan rasio luasan terhadap kawasan terbangun berkisar 8,267% hingga 10,256%. Permodelan regresi linier
luasan kolam tampungan terhadap luas kawasan yaitu Y = ? ,0 0994 ? 228 48, ? X1 ? dengan koefisien determinasi (R2
) sebesar 0,9998?1 sehingga dapat dikatakan
penggunaan persamaan regresi linier sederhana semakin akurat untuk digunakan.