Abstract :
Pada perkembangan pembangunan sekarang ini, beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam bidang teknik sipil, terutama bangunan gedung. Salah satu perkembangan inovasi dari beton yaitu metode pracetak. Metode ini merupakan teknologi konstruksi struktur beton dengan komponen yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus (fabrication) dan selanjutnya
dipasang dilokasi proyek (installation). Dalam pelaksanaannya metode pracetak memiliki keunggulan waktu pengerjaan yang relatif singkat dan kualitas beton yang
terjamin. Maka dari itu dilakukan perencanaan desain struktur gedung metode beton bertulang pracetak (precast) dengan jumlah sepuluh lantai (1 lantai lobby dan
9 lantai hunian). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dimensi, penulangan, sambungan serta disajikan dalam gambar kerja dan analisa durasi waktu. Gedung
ini direncanakan menggunakan Sistem Ganda dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Corewall yang mengacu pada SNI 2847:2013. Beton pracetak direncanakan pada elemen balok dan pelat berdasarkan PCI Design
Handbook, sedangkan pada kolom, corewall, dan tangga menggunakan beton konvensional. Metode konvensional juga direncanakan pada sambungan basah,
yaitu sambungan antara pelat dengan balok dan sambungan antara balok dengan kolom. Selain perhitungan kekuatan struktur, dilakukan perbandingan analisa
waktu antara metode pracetak dan metode konvensional pada struktur utama (balok, kolom, dan pelat) yang mengacu pada ketentuan analisa harga satuan
pekerjaan menurut SNI 7832:2017, SNI 7394:2008 dan Buku Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Hasil dari perencanaan gedung apartemen ini meliputi ukuran
balok induk terbesar 40/55 cm, ukuran balok anak terbesar 35/50 cm, ukuran kolom tengah terbesar pada lantai 1 90 cm × 90 cm dan kolom tepi terbesar 70 cm × 70 cm
, tebal pelat 15 cm, dan tebal corewall 35 cm. Dengan dimensi dan jumlah tulangan yang telah diperhitungkan maka struktur dapat menahan beban yang terjadi dan
dengan mengaplikasikan elemen balok pracetak dan pelat pracetak dapat mempercepat durasi pekerjaan selama 3 bulan atau sebesar 30.95% dibandingkan
dengan metode konvensional.