Abstract :
Konsolidasi merupakan salah satu fenomena yang dijumpai pada kasus timbunan, terutama pada tanah lunak. Konsolidasi merupakan peristiwa
penurunan tanah akibat berkurangnya rongga pori yang disebabkan adanya pemberian beban atau peningkatan beban luar yang berkerja. Proses konsolidasi
alami berlangsung sangat lama hingga bertahun-tahun. Untuk mengatasi masalah
konsolidasi ini dapat digunakan metode perbaikan tanah yaitu Vacuum Consolidation. Salah satu proyek yang menggunakan Vacuum Consolidation
sebagai metode perbaikan tanah adalah proyek di area Dayana Cluster kawasan Summarecon Bandung. Pada metode ini lamanya waktu penurunan konsolidasi
dapat dihitung dengan menggunakan metode Terzaghi, metode Asaoka, dan
metode Elemen Hingga dengan program bantu PLAXIS. Metode-metode tersebut
dapat digunakan untuk mencari besar penurunan akhir dan dapat dibandingkan
hasil prediksi penurunan manakah yang memiliki hasil penurunan akhir paling
mendekati data penurunan aktual di lapangan. Besar penurunan akhir yang
dihasilkan dari perhitungan dengan metode Terzaghi adalah sebesar 0,692 meter.
Besar penurunan akhir yang dihasilkan dari perhitungan dengan metode Asaoka
adalah sebesar 0,616 meter. Besar penurunan akhir yang dihasilkan dari
perhitungan dengan metode Elemen Hingga menggunakan aplikasi PLAXIS
adalah sebesar 0,636 meter. Besar penurunan aktual di lapangan adalah sebesar
0,645 meter, selisih penurunan aktual dengan prediksi penurunan akhir metode
Terzaghi adalah sebesar 0,047 meter. Selisih penurunan aktual di lapangan dengan
prediksi penurunan akhir metode Asaoka adalah 0,029 meter. Selisih penurunan
aktual di lapangan dengan prediksi penurunan akhir metode Elemen Hingga
adalah 0,009 meter. Hal ini menunjukkan metode yang hasil prediksi penurunan
tanah yang paling mendekati hasil penurunan aktual di lapangan adalah metode
Elemen Hingga dengan program bantu PLAXIS.