Abstract :
lesaian dengan waktu rencana. Proyek Anantara Ubud Resort yang membangun dua unit hotel dan lima puluh unit villa merupakan salah satu pembangunan proyek yang pengerjaanya mengalami keterlambatan selama satu
tahun. Keterlambatan pada proyek Anantara Ubud Resort disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengadaan sumberdaya (manusia, alat, dan material), pelaku proyek
(pengguna jasa, penyedia jasa, dan pihak terkait lain), maupun alam yang menyebabkan penambahan waktu dan biaya. Penelitian tugas akhir ini bertujuan
untuk menganalisa faktor dominan yang berpengaruh pada keterlambatan proyek dan mencari solusi penanganan yang dirasa sesuai. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sampel sebanyak dua puluh satu responden untuk dianalisa menggunakan metode House of Risk untuk dapat
menganalisa peringkat dari faktor keterlambatan dan respon penanganan. Melakukan identifikasi dan FGD terhadap keterlambatan proyek bersama lima orang ahli didapatkan empat puluh tujuh faktor keterlambatan dan enam dampak. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap nilai Aggregat Delay Potensial (ADP)pada HOR1 ditemukan tiga faktor dominan peringkat teratas keterlambatan yaitu
perubahan gambar kerja, nego ulang harga pekerjaan oleh owner, dan proses pembayaran yang telat. Setelahnya dilakukan perhitungan terhadap Effectiviness to
Difficulty (ETD) ditemukan dua respon penanganan dominan yaitu melakukan koordinasi dan komunikasi antara owner, konsultan dan kontraktor mengenai
adendum kontrak dan melakukan perbaikan bill of quantity (BQ) oleh Quantity Surveyor sesuai dengan perubahan desain.