DETAIL DOCUMENT
ANALISIA EFEKTIFITAS PELAYANAN SELF CHECK-IN DENGAN CHECK-IN KONVENSIONAL DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN, BALIKPAPAN
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Ihsan, Muhammad Daffa Abieza
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2021-07-05 07:00:15 
Abstract :
Ekspansi bandara tentulah memakan biaya yang besar, terlebih jika bandara tersebut merupakan bandara tersibuk ke 7 dari 52 bandara di Indonesia sesuai data PT. Agkasa Pura 1 (Persero). Bandar udara ini beranama Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. Semenjak 2014 hingga 2019. Bandara ini mempunyai rata-rata penumpang berangkat per tahunnya sebanyak 4.252.829 penumpang. Arus penumpang sebanyak ini dapat menimbulkan masalah pada sirkulasi penumpang, yakni pada counter check-in, penumpukan antrian penumpang ini dapat berdampak pada jam oprasional maskapai serta biaya oprasional seperti jadwal penerbangan dan standby delay time. Pada tahun 2018 dan 2017, penumpang membludak pada hari libur keagamaan, namun pada 2019 penumpang Bandara SAMS Sepinggan mengalami penurunan sebesar 39% dikarenakan Bandara APT Pranoto Samarinda telah beroperasi. Lantas, apakah penambahan mesin self check-in sudah efektif? Analisa ini akan dilakukan dengan metode analisa antrian dan Level of Service. Pertama dilakukan analisa arus distribusi penumpang dengan metode IATA guna mengetahui jumlah penumpang per 10 menit dalam rentang 120 menit sebelum check-in ditutup. Didapatkan hasil distribusi penumpang terbanyak sebanyak 335 penumpang per jam. Setelah didapat distribusi penumpang, maka dilakukan perhitungan antrian baik pada check-in konvensional dan mesin self check-in. Pada kondisi pre self check-in, didapatkan antrian sebesar 67 antrian per jam dalam 1 counter, sedangkan pada kondisi eksisting dengan 91% penumpang menggunakan check-in konvensional dan 9% menggunakan mesin self check-in, didapatkan antrian check-in konvensional sebesar 61 penumpang per jam dalam 1 counter. Dan dalam peramalan 6 tahun mendatang (2025) antrian mengalami penurunan menjadi 10 penumpang per jam. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan