Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Stiyanto, Suprayitno Agus
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2021-07-07 05:47:31
Abstract :
Beton Bertulang merupakan material komposit yang terdiri dari beton dan baja tulangan yang ditanam didalam beton. Baja digunakan sebagai tulangan karena
memiliki kuat leleh yang tinggi. Namun, harga tulangan baja yang semakin mahal akibat dari permintaannya yang tinggi, dan baja juga merupakan material yang tidak
dapat diperbaharui, yang membuat jumlahnya tentu sangat terbatas. Adapun alternatif lain sebagai pengganti tulangan beton tersebut, diantaranya adalah
bambu. Bambu merupakan produk hasil alam yang renewable serta memiliki kuat tarik tinggi. Bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung,
dengan banyaknya keunggulan dari bambu tersebut khususnya bambu petung sebagai bahan konstruksi terutama pengganti tulangan, maka dari itu perlu
dilakukan penelitian mengenai kuat lentur balok bertulangan bambu petung. Tulangan bambu yang digunakan merupakan bambu petung yang dipilin dengan
variasi 3 pilinan, 5 pilinan dan 7 pilinan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode pengumpulan data sekunder dan pengujian sifat fisik serta mekanik
beton. Hasil tegangan putus tarik tulangan pilinan bambu untuk 3 pilinan sebesar 222,93 MPa, 5 pilinan sebesar 278,34 MPa, dan 7 pilinan sebesar 333,76 MPa. Nilai
beban maksimum dan tegangan lentur yang dihasilkan oleh balok beton bertulangan variasi pilinan bambu adalah nilai dengan kondisi tegangan tarik sebelum mencapai
tegangan putus tarik yang dibagi menjadi tiga kondisi, yakni kondisi 50%, kondisi 75% dan kondisi 95%, dimana nilai beban maksimum dan tegangan lentur terbesar
untuk variasi tulangan berturut-turut untuk 3 pilinan sebesar 36178,95 N dan 5,47
N/mm2 , untuk 5 pilinan sebesar 44270,98 N dan 6,69 N/mm2
, serta untuk 7 pilinan sebesar 52004,05 N dan 7,85 N/mm2
. Perbandingan nilai tegangan lentur hasil
penelitian dengan hasil analisa SAP2000 menghasilkan data dengan nilai tegangan lentur penelitian lebih besar dibandingkan dengan nilai tegangan lentur hasil analisa
SAP, sehingga dapat disimpulkan bahwa pilinan bambu petung berpotensi sebagai pengganti tulangan pada balok beton bertulang terutama untuk pilinan bambu
dengan variasi 7 pilinan.