Abstract :
Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah dikenal
masyarakat, didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam dan dapat
diperbaharui secara alamiah. Hal ini membuat permintaan produk kayu semakin
meningkat dengan diimbangi limbah kayu yang meningkat, sementara itu kayu
yang berupa serpihan kayu dan serbuk kayu hampir tidak dimanfaatkan dengan
baik sehingga perlu adanya pengoptimalan penggunaan limbah kayu. Saat ini
banyak orang bersaing untuk mengembangkan bahan alternatif dibidang
manufaktur salah satunya adalah bahan komposit. Campuran komposit yang
digunakan dari serat jenis kayu gelam dan resin polyester. Jenis kayu gelam
memiliki kekuatan kelas II dan Keawetan kelas III sedangkan resin polyester
cairan sebagai pengikat pada serat kayu gelam. serat kayu gelam diberikan
perlakuan alkalinisasi dengan menggunakan NaOH 5% kemudian mencampurkan
resin polyester dan katalis. Dalam penelitian ini akan dianalisis kuat tarik dan
lentur terhadap rol kayu gelamnya dan komposit serat kayu gelam terhadap kuat
tarik dan lentur. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa uji tarik kayu
gelam didapatkan nilai rata-rata sebesar 153,33 Mpa, uji lentur kayu gelam
didapatkan nilai rata-rata sebesar 100,13 Mpa, uji tarik komposit didapatkan nilai
optimal dengan rasio 85% sebesar 14,04 Mpa, uji lentur komposit didapatkan nilai
optimal dengan rasio 30% sebesar 17,59 Mpa. Dari analisa SAP yang dilakukan
pada bangunan rumah sederhana dapat disimpulkan bahwa rol kayu gelam sebagai
alternatif tulangan pada ringbalok dan balok kuda-kuda berpotensi karena nilai
kuat lentur hasil eksperimen lebih besar daripada hasil analisa SAP. Sedangkan
untuk komposit serat kayu gelam dengan polyester digunakan sebagai alternatif
tulangan pada ring balok tidak berpotensi karena nilai kuat lentur hasil eksperimen
lebih kecil daripada analisa SAP dan pada balok kuda-kuda berpotensi karena
karena nilai kuat lentur hasil eksperimen lebih besar daripada hasil analisa SAP.