Abstract :
Bencana banjir pada tahun 2017-2019 mengalami peningkatan jumlah kejadian setiap tahunnya, dan menggenangi 74.51% wilayah di Kelurahan Sempaja Timur.
Saluran drainase yang memiliki kondisi buruk akibat tersumbat oleh sampah, sediman, dan tanaman liar menyebabkan meningkatnya intensitas banjir yang terjadi, disisi lain program pengendalian banjir secara fisik dan non fisik telah
dilakukan. Kejadian banjir mengalami peningkatan sebanyak 4 kali dalam setahun, sehingga masyarakat memerlukan adaptasi untuk dapat bertahan dalam menghadapi banjir. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi adaptasi
masyarakat terhadap bencana banjir berdasarkan kualitas lingkungan di Kelurahan Sempaja Timur. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan 3 tahapan analisis
yaitu (a) analisis tipologi wilayah berdasarkan intensitas kejadian bencana banjir menggunakan metode indeks moran dan Getis Ord Gi*, (b) mengidentifikasi
kualitas lingkungan permukiman fisik dan non fisik dengan melibatkan 374 responden berupa masyarakat pada masing-masing RT menggunakan metode total
skor, (c) menganalisis pengaruh faktor kualitas lingkungan permukiman terhadap jumlah kejadian banjir menggunakan Geographically Weighted Regression, serta
(d) merumuskan strategi adaptasi masyarakat menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari analisis yang dilakukan didapatkan pertama, intensitas banjir terdiri
dari intensitas tinggi, sedang, dan rendah, yang mayoritas didominasi oleh wilayah dengan intensitas banjir tinggi. Kedua, sebagian besar wilayah Kelurahan Sempaja
Timur memiliki kualitas lingkungan permukiman fisik pada kategori baik, kualitas lingkungan permukiman non fisik mencakup kegiatan masyarakat dan cara
pengendalian banjir pada kategori siap, serta kemampuan & ketersediaan perlengkapan pada kategori sangat tidak siap. Ketiga, terdapat 2 faktor yang
berpengaruh terhadap jumlah kejadian banjir meliputi pola permukiman dan kegiatan masyarakat. Terakhir, strategi adaptasi dilakukan secara individu dan
kelompok meliputi melakukan perubahan material lantai bangunan dan orientasi bangunan, menyiapkan tempat penampungan air, serta membuat penunjuk arah.