Abstract :
Pemanfaatan lahan di Tahura Bukit Soeharto dan daerah penyangganya memiliki lahan yang tidak sesuia dengan fungsi seluas 21,29% yang dipergunakan untuk
pertambangan, pertanian lahan kering campuran, pertanian lahan kering, tanah
kosong /terbuka, pemukiman, tambak/perikanan dan perkebunan (Suryadi, dkk,
2017). Hal tersebut dipengaruh oleh kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
daerah penyangga dalam memanfaatkan sumber daya hutan. Penelitian ini
bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan daerah penyangga
berdasarkan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Pengumpulan data
penelitian dilakukan secara primer dan sekunder dengan indikator fungsi kawasan,
kondisi sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode overlay peta
untuk penentuan fungsi kawasan, SEM-PLS untuk menganlisis faktor yang
mempengaruhi penggunaan lahan dan SWOT untuk merumuskan strategi
pengembangan daerah penyangga. Hasil dari penelitian ini adalah sebagaian
wilayah di Kelurahan Sungai Merdeka, Wonotirto dan Karya Jaya berfungsi
sebagai kawasan penyangga. Faktor yang memiliki pengaruh secara siginifikan
terhadap penggunaan lahan adalah faktor ekonomi dengan variabel pekerjaan
utama, status kepemilikan lahan, sistem pertanian, dan pengetahuan masyarakata
terkait dengan fungsi kawasan penyangga dan pemanfaatan lahan di daerah
penyangga. Kemudian strategi pengembangan daerah penyangga yang dapat
dilakukan salah satunya adalah mengoptimalkan daerah perdagangan di pinggir Jl.
Soekarno-Hatta, mewujudkan wisata Waduk Samboja dengan sistem ekologis
dengan berkerjasama dengan pihak UPTD Taman Hutan Raya Bukit Soeharto dan
sosialisasi terkait dengan fungsi dan pemanfaatan lahan di daerah penyangga
kepada masyarakat di Kelurahan Sungai Merdeka, Wonotirto dan Karya Jaya oleh
pihak UPTD Taman Hutan Raya Bukit Soeharto.