Abstract :
Ketahanan pangan merupakan isu strategis di setiap Negara. Dalam RPJM Nasional fase ke IV, ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pembangunan.
Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang mengalami kekuranganpangan. Intensitas kekurangan pangannya mencapai 90.000 ton per tahun. Jumlah
kekurangan pangan tersebut mencapai 26% dari total kebutuhan pangan di
Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lokasi yang
ditetapkan sebagai lumbung padi Provinsi Kalimantan Timur, tetapi Kabupaten
Kutai Kartanegara belum mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Oleh karena itu diperlukan penelitian terkait arahan ketahanan pangan di
Kabupaten Kutai Kartanegara. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam penelitian ini
terdapat 3 sasaran, yaitu mencari faktor prioritas yang mempengaruhi produksi
pangan dengan menggunakan teknik analisis delphi sebagai upaya penentuan
faktor yang tervalidasi serta metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk
mengetahui urutan faktor prioritas. Sasaran kedua adalah untuk mengetahui
kondisi tipologi pangan dengan menggunakan teknik analisis pola pangan
harapan (PPH), dan yang terakhir adalah merumuskan arahan untuk meningkatkan
jumlah produksi pangan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan tahapan analisis yang telah dilakukan, Pertama diperoleh 22 variabel
yang menjadi faktor produksi pangan dan yang menjadi prioritas adalah modal
pertanian. Kedua, kondisi pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi menjadi
2, yaitu memenuhi kebutuhan pangan dan tidak memenuhi kebutuhan pangan.
Berdasarkan kedua hasil analisis tersebut, maka diperoleh arahan untuk
meningkatkan produksi pangan. Salah satu arahan yang diterapkan adalah dengan
meningkatkan bantuan untuk modal bergerak dalam kegiatan pertanian yang dapat
dimanfaatkan secara mandiri sesuai kebutuhan petani yang merupakan arahan dari
variabel modal pertanian.