Abstract :
Hasil produksi perikanan laut PPU sebesar 6.045 ton per tahun 2018 yang mendekati angka produksi nasional. Selain itu perikanan merupakan sektor
unggulan setelah pertanian di PPU yang akan dikembangkan, seharusnya sektor perikanan mampu memberikan sumbangan terhadap PDRB yang besar pula, namun
hal tersebut tidak sejalan karena melihat dari sumbangan sektor perikanan terhadap PDRB harga konstan dari tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 12.760,03 juta rupiah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar tercapainya penentuan klaster untuk melihat pengembangan agribisnis perikanan dari hulu hingga hilir yang disebut dengan subsistem di Kabupaten PPU. Hal tersebut karena dengan pendekatan subsistem akan terlihat bagaimana perkembangan agribisnis dari hulu hingga hilirnya, sehingga dapat dilihat dari sisi
mana agribisnis sebagai suatu sistem tidak berjalan atau terkendala. Hal tersebut
tentunya didukung oleh arahan RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara tahun
2011-2031 yaitu mewujudkan Kabupaten sebagai pusat agribisnis. Adapun metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu content analysis untuk
mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat agribisnis, analisis skoring
untuk menganalisis kinerja masing-masing subsistem agribisnis serta analisis
overlay untuk melihat klaster yang akan terbentuk sesuai dengan kinerjanya
masing-masing. Adapun hasil yang didapatkan adalah sebanyak 21 variabel
merupakan faktor pendorong pengembangan agribisnis dan 1 variabel tambahan
sebagai faktor penghambat, kemudian didapatkan hasil bobot kinerja tertinggi
untuk subsistem pengadaan, proses produksi, pemasaran dan penunjang didominasi
oleh Kecamatan Penajam, sedangkan untuk subsistem agroindustri dan pengolahan
hasil ada di Kecamatan Waru. Sehingga didapatkan hasil wilayah pengembangan
klaster agribisnis perikanan tangkap ada di Kecamatan Penajam dan Kecamatan
Waru.