Abstract :
Sanitasi pada komponen pengelolaan air limbah domestik merupakan permasalahan cukup serius pada permukiman kumuh Kelurahan Margasari yang memiliki dua
sistem pengelolaan air limbah domestik, onsite dan offsite. Akses masyarakat terhadap sanitasi layak (jamban sehat) hanya 35,8%, di bawah rata ? rata Kota
Balikpapan sebesar 39,6%. Wilayah ini juga termasuk ke dalam zona prioritas area beresiko sanitasi tingkat sangat tinggi untuk permasalahan air limbah domestik. Di
sisi lain, kinerja pengelolaan air limbah kedua sistem masih belum optimal, sehingga perlu perumusan strategi untuk meningkatkan kelayakan dan kinerja
pengelolaan air limbah domestik black water di Kelurahan Margasari. Kuesioner disebarkan pada 345 rumah tangga sampel yang diambil pada 32 administrasi RT
sebagai pengumpulan data penelitian ini. Perumusan strategi dilakukan melalui 4 tahapan analisis. Pertama, analisis deskriptif komparatif untuk menganalisis
karakteristik kelayakan pengelolaan air limbah domestik black water, didapatkan hasil bahwa administrasi RT wilayah atas air memiliki persentase kelayakan lebih
rendah dibandingkan administrasi RT wilayah darat. Kedua, analisis regresi logistik digunakan untuk menemukan faktor yang berpengaruh terhadap pengelolaan air
limbah domestik black water yang layak, didapatkan 4 faktor yang berpengaruh signifikan yaitu faktor pendapatan, tingkat pengetahuan, kesediaan pembiayaan dan
kemudahan teknologi. Ketiga, analisis nilai mean digunakan untuk mengetahui kinerja pengelolaan air limbah black water, didapatkan bahwa wilayah dengan
kinerja bobot terendah terdapat pada administrasi RT wilayah atas air, aspek dengan bobot kinerja terendah adalah intensitas penyuluhan tindakan operasional dan
pemeliharaan pada sistem onsite dan intensitas praktik pemeliharaan pada sistem offsite. Keempat, metode analisis deskriptif digunakan untuk merumuskan strategi,
diperoleh hasil (1) Meningkatkan kelayakan pengelolaan air limbah domestik black water pada administrasi RT wilayah atas air melalui optimalisasi pada 4 faktor yang
berpengaruh secara signifikan (2) Perbaikan kinerja dengan meningkatan intensitas praktik pemeliharaan pada sistem offsite serta intensitas penyuluhan tindakan operasional dan pemeliharaan pada sistem onsite.