Abstract :
Penduduk yang bertambah setiap tahun menjadi masalah utama pada aktivitas masyarakat Kota Balikpapan. Aktivitas yang tinggi menimbulkan kemacetan di
Kota Balikpapan terutama pada jam sibuk di kawasan pendidikan. Dalam mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah menyediakan moda transportasi bus
sekolah bagi pelajar agar penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang. Namun, transportasi pelajar di Kota Balikpapan masih kurang diminati. Hal ini tidak hanya
dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas tetapi juga ketersediaan angkutan umum yang terbatas pada wilayah pinggiran kota seperti Balikpapan Timur sehingga
pelajar lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan probabilitas pemilihan moda kendaraan pribadi menjadi bus
sekolah pada rute Balikpapan Timur. Analisis pada penelitian ini meliputi analisis crosstab dan regresi logit biner. Variabel penelitian terdiri dari uang saku,
kepemilikan kendaraan pribadi, jenis kelamin, usia, pendapatan orang tua, alasan memilih moda, frekuensi perjalanan, waktu perjalanan, panjang perjalanan, asal
tujuan perjalanan, waktu tunggu bis (terminal/halte), waktu jalan menuju terminal,waktu diatas kendaraan, biaya, kenyamanan, keamanan, ketepatan waktu. Analisis
crosstab ditentukan dengan hipotesis yaitu H0 = tidak ada hubungan antara variabel dengan pemilihan moda dan H1 = ada hubungan antara variabel dengan
pemilihan moda. Hasil analisis crosstab menghasilkan 2 variabel yang tidak berhubungan antara lain kepemilikan kendaraan dan usia. Hasil dari analisis
regresi logistik membentuk model probabilitas pemilihan moda pelajar dengan 4 variabel yang berpengaruh dalam model yaitu frekuensi perjalanan (X7), waktu
perjalanan (X8), biaya perjalanan (X14) dan kenyamanan (X15). Peluang pelajar untuk memilih bus sekolah sebesar 0.2% dan 99.8% memilih kendaraan pribadi.
Peluang yang tinggi pada kendaaraan pribadi dikarenakan pelajar memiliki preferensi yang dapat berpengaruh dalam pemilihan moda tersebut sehingga peluang pemilihan moda bus sekolah menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
peluang pemilihan moda kendaraan pribadi.