Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Mahendra Adiputra, Adi Putra
Subject
Datestamp
2021-12-07 06:01:35
Abstract :
ABSTRAK
Superheater merupakan salah satu subsistem kompleks yang terdapat pada
boiler PLTU. Superheater memiliki fungsi untuk memanaskan uap basah menjadi
uap kering dengan menggunakan kalor hasil pembakaran batu bara sebelum
akhirnya dialirkan menuju turbin. Dalam pengoperasian superheater sendiri, timbul
berbagai permasalahan operasi di antaranya ialah kondisi overheating pada uap
kering hasil pemanasan. Untuk mencegah permasalahan tersebut digunakan sistem
pengendalian temperatur pada superheater. Tujuan penggunaan sistem
pengendalian temperatur tersebut ialah untuk mengendalikan tenperatur keluaran
superheater dan menjaga agar nilainya tetap berada pada setpoint yang diinginkan.
Penggunaan metode kendali dibutuhkan untuk memperbaiki respon sistem
pengendalian temperatur. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan berupa
parameter gain optimal dengan menggunakan metode kontrol optimal LQR. Selain
itu, analisis berupa analisis respon transien sistem dilakukan pada respon yang
dihasilkan. Sistem yang digunakan pada penelitian ini ialah primary superheater
boiler unit 3 PLTU Embalut. Metode kendali existing sistem pada PLTU Embalut
ialah PID controller, karenanya pada penelitian ini metode tersebut akan dijadikan
sebagai metode pembanding dari metode LQR. Proses penalaan parameter PID
controller dilakukan pula dengan menggunakan beberapa metode yakni Ziegler-
Nichols, Tyreus-Luyben, Modified Ziegler-Nichols, Petttit-Car dan Bucz. Dari
hasil perancangan didapatkan nilai gain optimal LQR sebesar [0,751338453597551
113,263426594823 -0,972806312984622]. Dari analisis respon transien sistem
pada nilai setpoint konstan maupun dinamis didapatkan hasil berupa respon terbaik
yang dihasilkan oleh metode kontrol optimal LQR. Metode LQR mampu
memberikan respon berupa maximum overshoot sebesar 1,059108%, rise time
0,264% dan error steady state sama dengan nol pada kondisi setpoint konstan dan
maximum overshoot sebesar 0,105263%, rise time 0,249% dan error steady state
sama dengan nol pada kondisi setpoint dinamis.