DETAIL DOCUMENT
Arahan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Suharto, Sherly
Subject
G Geography (General) 
Datestamp
2021-08-04 07:43:40 
Abstract :
Pada dekade terakhir, konversi lahan sawah di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara terjadi secara masif, lahan sawah telah berubah menjadi lahan non pertanian. Fenomena ini berdampak pada ketersediaan pangan yang seharusnya perlu ditingkatkan akibat peningkatan jumlah penduduk. Konversi lahan sawah juga dapat terjadi karena faktor internal petani sebagai pemilik atau pengelola lahan. Pemerintah daerah telah melakukan beberapa program perlindungan dan peningkatan produktivitas lahan sawah, tetapi belum mampu membendung konversi lahan sawah setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merumuskan arahan pengendalian konversi lahan sawah dari faktor-faktor penyebab konversi lahan sawah berdasarkan preferensi petani. Dalam menentukannya, tahapan awal yang dilakukan yaitu menganalisis intensitas konversi lahan sawah dengan pemanfaatan citra landsat menggunakan metode analisis spasial Supervised Classification, lalu overlay peta penggunaan lahan dengan software ArcGIS 10.3. Tahapan kedua yaitu menganalisis faktor penyebab konversi lahan sawah berdasarkan preferensi petani menggunakan analisis komponen utama dari hasil kuesioner 677 sampel petani. Tahapan ketiga, menganalisis hubungan konversi lahan dari faktor teridentifikasi menggunakan pearson chi-square dengan software IBM SPSS Statistic 25. Tahapan terakhir yaitu merumuskan arahan pengendalian konversi lahan sawah menggunakan analisis triangulasi dengan tiga sumber data. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kelurahan/Desa yang memiliki intensitas konversi lahan sawah tinggi dalam 10 tahun terakhir yakni Bukit Merdeka, Karya Merdeka, Senipah, Sungai Merdeka, Sungai Seluang, Amborawang Laut dengan nilai intensitas konversi lahan sawah tertinggi sebesar 6,71 km2/tahun. Faktor penyebab konversi lahan sawah berdasarkan preferensi petani yaitu penurunan mutu tanah, rendahnya pendapatan petani dan tidak adanya regenerasi petani. Tiga faktor tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan intensitas konversi lahan sawah dengan nilai correlation (r) di atas 5,99. Dengan memperhatikan karakteristik wilayah studi pada tiga faktor yang teridentifikasi diketahui bahwa pengendalian konversi lahan sawah yang diperlukan berupa kebijakan insentif dapat berupa kompensasi dan pemberdayaan petani, disinsentif dapat berupa pecabutan insentif, sanksi kepada pelaku/badan usaha pencemar lingkungan khususnya pada pencemaran lahan sawah maka pelaku/badan usaha dapat diberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan dan pencabutan izin lingkungan serta kompensasi ganti rugi kepada petani dan perlu melakukan tindakan pemulihan lingkungan. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan