Abstract :
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Balikpapan berbanding lurus dengan
peningkatan permintaan kebutuhan tempat tinggal. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya pengalihan fungsi lahan dan peningkatan debit limpasan yang menjadi
penyebab terjadinya luapan pada saluran drainase kota. Masalah ini ditemukan
pada saluran sekunder Posindo, Jalan Manunggal, Balikpapan yang melayani
berbagai kawasan salah satunya Perumahan Bukit Damai Sentosa Tahap I, II dan
III. Pada tahun 2010 saat kondisi kawasan perumahan belum sepenuhnya
terbangun, saluran sekunder Posindo masih mampu melayani dan mengalirkan air
yang diterima tanpa adanya luapan. Pada tahun 2021 setelah kawasan perumahan
hampir 100% terbangun, terjadi luapan pada saluran sekunder Posindo terutama
ketika hujan. Kapasitas kolam tampung yang disediakan oleh pihak perumahan
tidak mampu menahan debit yang dihasilkan oleh perumahan. Kondisi ini belum
sesuai dengan kebijakan Zero Delta Q Policy. Oleh karena itu diperlukan
tambahan metode kebijakan Zero Delta Q Policy lainnya salah satunya Rain
Water Harvesting (RWH). Metode RWH dan kolam tampung dilakukan dengan
analisis data hujan harian maksimum 20 tahun terakhir, analisis debit limpasan
kondisi kawasan sebelum terbangun (Q awal) dan setelah terbangun (Q
terbangun), analisis hidrograf kolam tampung, dan analisis skenario. Hasil yang
diperoleh yaitu Q awal pada outlet 1 2,789 m3
/det, outlet 2A 2,002 m3
/det, dan
outlet 2B 3,492 m3
/det; Q terbangun pada outlet 1 8,754 m3
/det, outlet 2A 6,662
m3
/det, dan outlet 2B 11,100 m3
/det; delta Q pada outlet 1 5,965 m3
/det, outlet 2A
4,660 m3
/det, dan outlet 2B 7,608 m3
/det; Q yang tertampung oleh kolam tampung
eksisting pada outlet 2A 1,012 m3
/det sedangkan outlet 1 dan outlet 2B tidak
memiliki kolam tampung eksisting; implementasi skenario yang digunakan pada
outlet 1 70% rumah (1090 unit) menerapkan sistem RWH dengan Q panen
maksimum 3,277 m3
/det; outlet 2A 70% rumah (1428 unit) menerapkan sistem
RWH dengan Q panen maksimum 4,873 m3
/det; outlet 2B 85% rumah (406 unit)
menerapkan sistem RWH dengan Q panen maksimum 0,719 m3
/det.
Kata Kunci: Debit limpasan, Bukit Damai Sentosa Tahap I, II dan III, Rain
Water Harvesting.