Abstract :
Pelabuhan PT. Kaltim Kariangau Terminal adalah pelabuhan yang memiliki
tingkat mobilisasi bongkar muat tertinggi kedua dari pelabuhan utama di Indonesia.
Tercatat dari data statistik, pada tahun 2010 terdapat arus bongkar muat 95.102
TEUs dan pada tahun 2014 terdapat 183.899 TEUs, kemudian di tahun 2019
diproyeksikan mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 90% menjadi
354.079 TEUs. Sedangkan kapasitas lapangan penumpukan PT. Kaltim Kariangau
Terminal hanya mampu menampung 300.000 TEUs per tahunnya. Hal Ini
menunjukkan bahwa perlu dilakukan analisa pengembangan pelabuhan di PT.
Kaltim Kariangau Terminal dengan meninjau kondisi kapasitas infrastruktur
pelabuhan, dan kemampuan pelayanan kegiatan bongkar muat pada kondisi
eksisting dan kondisi di masa yang akan datang dengan menggunakan metode
regresi linear serta merancang layout pelabuhan pada tahun 2030.
Berdasarkan hasil analisa regresi linear pada tahun 2030 kapasitas
infrastuktur naik cukup signifikan, diantaranya arus bongkar muat dan kunjungan
kapal PT. Kaltim Kariangau Terminal mengalami kenaikan masing-masing sebesar
477.746 TEUs dan 1066 units kapal. Tingkat pemakaian dermaga pada tahun yang
sama menjadi sebanyak 3 tambatan atau naik sebesar 72% dengan panjang dermaga
menjadi 394 m. Selain itu lapangan penumpukan membutuhkan perluasan hingga
9.51 Hektar untuk menampung peti kemas sebesar 477.746 TEUs, sedangkan luas
inland container depot diprediksi mampu memuat arus peti kemas hingga tahun
2030. Adapun fasilitas peralatan yang butuh penambahan diantaranya container
crane 2 unit, dan reach stacker 1 unit.