DETAIL DOCUMENT
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN SINTERING TERHADAP PEMBENTUKAN TEMPERATUR KRITIS MATERIAL BaPb0,7Bi0,3O3 DENGAN METODE REAKSI PADATAN
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Azmi, Sarah Adilah
Subject
TN Mining engineering. Metallurgy 
Datestamp
2021-12-15 03:49:49 
Abstract :
Superkonduktor bersifat diamagnetis sehingga dapat diaplikasikan ke kereta Maglev. Salah satu contoh superkonduktor adalah superkonduktor keramik oksida BaPb0,7Bi0,3O3 yang dapat mempertahakankan sifat diamagnetis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses sintesis material BaPb0,7Bi0,3O3 untuk membentuk temperatur kritis yang optimal. Metode sintesis menggunakan reaksi padatan BaPb0,7Bi0,3O3 yaitu milling, kompaksi dan sintering. Variasi temperatur sintering yaitu 600, 610, 620, 630oC dan variasi waktu tahan 6 dan 12 jam. Karakterisasi superkonduktor diuji melalui uji X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Cryogenic Magnet. Hasil uji XRD menunjukkan terbentuk fasa BaPb0,7Bi0,3O3 dengan struktur kristal tetragonal dan ortorombik. Hasil uji SEM menunjukkan porositas cenderung berkurang seiring meningkatnya temperatur. Hasil uji Cryogenic Magnet menunjukkan semua sampel terbentuk temperatur kritis kecuali pada temperatur sintering 610oC waktu tahan 6 jam disebabkan jumlah fraksi volume struktur kristal ortorombik sebesar 71,9%. Dari hasil analisis sintesis material BaPb0,7Bi0,3O3 menggunakan metode reaksi padatan menunjukkan temperatur kritis yang optimal didapat pada temperatur sintering 630oC dan waktu tahan 6 jam sebesar -261,15oC (12 K). 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan