Abstract :
Struktur konstruksi yang berada dibawah air lambat laun akan mengalami
kerusakan, ketika kerusakan tersebut berada pada kondisi yang darurat, maka
perlu dilakukan perbaikan dan instalasi struktur menggunakan teknik pengelasan
dibawah permukaan air. Lingkungan air laut yang korosif menjadi pertimbangan
dalam pemilihan arus pengelasan untuk meminimalisir kerusakan akibat laju
korosi yang tinggi pada hasil pengelasan tersebut. Salah satu teknik pengelasan
yang paling banyak digunakan pada saat ini baik di darat maupun di laut adalah
pengelasan dengan busur listrik terlindung atau pengelasan Shielded Metal Arc
Welding (SMAW). Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
perbedaan laju korosi pada hasil dari pengelasan SMAW di bawah air
menggunakan elektroda E7014 diameter 3,2 mm pada material plat baja JIS
SS400 dengan variasi arus 155A, 165A, dan 175A dengan tebal plat 10 mm.
Pengamatan dilakukan dengan pengujian Open Circuit Potential (OCP),
pengujian weight loss, pengamatan mikrostruktur dan uji macroetching. Dari data
hasil pengujian OCP diperoleh nilai laju korosi terendah dari variasi kuat arus
pengelasan yaitu pada pengelasan arus 155A, dimana didapatkan laju korosi
sebesar 0,10089 mm/year yang mendekati laju korosi plat baja JIS SS400 tanpa
pengelasan. Setelah diamati foto mikro dari hasil pengelasan maka didaptkan
bagian base metal memiliki fasa ferrit dan perlit dengan dominasi fasa ferrit, pada
daerah HAZ memiliki fasa ferrit, perlit dan martensit, sedangkan pada daerah
weld metal memiliki fasa ferrit dan perlit dengan dominasi fasa ferrit serta ukuran
butir yang lebih kecil dibanding daerah base metal. Dari pengamatan
mikrostruktur diperoleh keseragaman struktur untuk tiga daerah pengelasan untuk
setiap variasi pengelasan, serta setelah dilakukan pengamatan macroetching,
didapatkan perbedaan luas HAZ dikarenakan variasi arus pengelasan. Semakin
tinggi arus pengelasan maka semakin luas daerah HAZ dan berbanding lurus
dengan laju korosi yang dihasilkan sehingga dapat disimpulkan HAZ memberi
pengaruh besar terhadap perbedaan laju korosi yang dihasilkan.