Abstract :
Tingginya pertumbuhan permukiman dapat menyebabkan daerah tersebut
sebagai daerah yang rentan akan bencana
kebakaran. Salah satu faktor yang
menyebabkan daerah rentan akan bencana kebakaran yaitu 1) kepadatan penduduk
dimana Kelurahan Baru Ilir memiliki kepadatan penduduk sebesar 33,945.76
Jiwa/Km2. 2) Kejadian kebakaran di Kelurahan Baru Ilir telah terjadi sebanyak 20
kali dalam 6 tahun terakhir. 3) 86% dari total luas wilayah Baru Ilir merupakan
kawasan terbangun di kelurahan Baru Ilir
dengan
4) luas lahan kosong hanyan
sebesar 14% dari total luas wilayah. Hal ini menjadikan kelurahan Baru Ilir
sebagai daerah yang rentan akan bencana kebakaran. Dalam penanggulangan dari
bencana
kebakaran
diperlukannya
pemetaan
tingkat
kerentanan
bencana
kebakaran. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat dua sasaran penelitian yaitu:
1)
menganalisis
faktor
prioritas
pengaruh
kerentanan
kebakaran
dengan
menggunakan metode analitycal hierarchy proses (AHP) yang didasarkan dari
sedut pandang keenam stakeholder; 2) mengalisis tingkat kerentanan kebakaran
dengan menggunakan metode overlay weighted sum. Dari hasil analisis faktor
prioritas pengaruh kerentanan di simpulkan bahwa dari setiap faktor dalam setiap
aspek memiliki tingkat prioritas dengan nilai bobot masing-masing. Faktor serta
nilai bobot yang telah dihasilkan kemudian di overlay weighted sum untuk menilai
tingkat kerentanan bencana kebakaran. Dari hasil analisis faktor-faktor yang
mempengaruhin tingkat kerentanan kebakaran, disimpulkan bahwa kerentanan
kebakaran dipengaruhi oleh aspek kerentanan fisik, sosial, lingkungan dan
ekonomi.
Faktor-faktor
yang
dihasilkan
berdasarkan
aspeknya
kemudian
dilanjutkan ke tahap analisis selanjutnya untuk mengetahui tingkat prioritas
masing-masing faktor melalui AHP. Dari hasil AHP dapat disimpulkan bahwa
kerentanan fisik merupakan aspek prioritas dengan bobot tertinggi yaitu 0.33
kerentanan ekonomi sebagai prioritas kedua dengan bobot 0.26, kerentanan sosial
sebagai prioritas ketiga dengan bobot 0.25 dan kerentanan lingkungan sebagai
prioritas terakhir dengan bobot 0.16. Setelah didapatkan bobot, selanjutnya di
overlay
didapatkan
hasil,
bahwa
di
Kelurahan
Baru
Ilir memilikitingkat
kerentanan tinggi dan sangat tinggi. Terdapat 59 RT dengan tingkat kerentanan
tinggi dan 4 RT dengan tingkat kerentanan yang sangat tinggi yaitu RT 2, 4,19
dan 38. Luas wilayah dengan tingkat kerentanan yang sangat tinggi seluas 2.88 ha
dan 85.56 ha luas wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi.