Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Adela, Devita
Aditya, Rico
Subject
TP155.5 Chemical plants--Design and construction
Datestamp
2023-07-31 14:59:01
Abstract :
Industri kertas memiliki peran yang penting yang berhubungan dengan industri lain diantaranya adalah industri percetakan. Kertas merupakan suatu bahan dengan ketebalan dan spesifikasi tertentu yang terbuat dari kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi senyawa turunan selulosa seperti selulola asetat. Industri pulp dan kertas di Indonesia, yang merupakan salah satu penopang perekonomian nasional. Industri pulp dan kertas telah menyumbang devisa sebesar USD 3,79 miliar. Pada tahun 2002, Indonesia menempati peringkat 12 sebagai eksportir kertas dan meningkat ke peringkat 9 pada tahun 2011. Pada perkembangan industri, sektor insutri pulp dan kertas mengalami beberapa kendala diantaranya ketersediaan bahan baku. Potensi hutan untuk mengadakan bahan baku produksi pulp dan kertas telah mencapai ambang maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengganti bahan baku pembuatan kertas yang awalnya berasal dari kayu hutan berganti ke bahan baku ekonomis dengan penggunaan low-cost feed stock berupa bahan non kayu yaitu bagasse atau ampas tebu. Bagassse yang akan menjadi kertas melewati proses pre-treatment menggunakan Reaktor Steam Explosion. Untuk memisahkan komponen lignin dari pulp selulosa, dilakukan proses delignifikasi dengan penambahan NaOH. Pulp Selulosa kemudian di-bleach untuk mendapatkan pulp kualitas tinggi menggunakan larutan H2O2 dan NaOH. Setelah itu, pulp dicampurkan dengan filler Kalsium Karbonat. Dan campuran pulp serta filler ini akan melewati serangkaian proses pembentukan, pencetakan dan pengeringan pada paper machine. Umur pabrik selama 15 tahun dengan masa kontruksi selama 2 tahun. Pabrik ini memiliki modal tetap sebesar Rp 1,358,552,554,301.4,- dan modal kerja sebesar Rp 339,638,138,575.36,-. Dari hasil perhitungan menggunakan metode discounted cashflow diperoleh nilai Net Present value (NPV) sebesar Rp 887,742,926,515 dengan WACC sebesar 9%. Laju pengembalian modal (Internal Rate of Return) sebesar 16,9% pertahun. Waktu pengembalian modal (Pay Out Time) adalah 6 tahun 3 bulan. Titik impas (Break Even Point) sebesar 38,9%.
====================================================================================================================================
The paper industry has an important role related to other industries including the printing industry. Paper is a material with a certain thickness and specifications made of fiber compression derived from the pulp. Pulp is used as raw material for paper making and can also be converted into cellulose derivative compounds such as acetate cellulose. The pulp and Paper Industry in Indonesia is one of the supporters of the national economy. The pulp and paper industry has contributed a foreign exchange of USD 3.79 billion. In 2002, Indonesia ranked 12th as a paper exporter and increased to 9th place in 2011. In the development of industry, the Pulp and Paper Industry sector experienced several obstacles including the availability of raw materials. The potential of forests to hold raw materials for pulp and paper production has reached a maximum threshold. One of the efforts made is to replace the raw material for making paper that originally came from forest wood with economical raw materials using low-cost feedstock in the form of non-wood materials, namely bagasse or sugar cane pulp. Bagasse will be processed into paper through the pre-treatment process using a steam explosion reactor. To separate the lignin component from cellulose pulp, a delignification process is carried out by adding NaOH. Cellulose pulp is then bleached to get high-quality pulp using H2O2 and NaOH solutions. After that, the pulp is mixed with calcium carbonate filler. And this pulp and filler mixture will pass a series of processes of formation, printing, and drying on paper machines. Factory age for 15 years with a construction period of 2 years. This factory has a fixed capital of Rp 1,358,552,554,301.4 and working capital of Rp 339,638,138,575.36,-. From the calculation results using the Discounted Cashflow method obtained a net present value (NPV) of Rp. 887,742,926,515 with a WACC of 9%. The rate of return on capital (internal rate of return) is 16.9% per year. The payment time (payout time) is 6 years and 3 months. The break-even point is 38.9%.