DETAIL DOCUMENT
Analisis Potensi Kargo Pada Bandara Kertajati
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Yovianto, Muhammad Derizky
Subject
HE Transportation and Communications 
Datestamp
2023-07-28 02:15:12 
Abstract :
Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Luas lahan dari Bandara Kertajati ini mencapai 1800 hektare dan memiliki ukuran landasan pacu 3000 x 60 meter. Pada awal pembangunan bandara ini ditargetkan menjadi bandara utama pintu masuk ke Jawa Barat untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara dengan demand melebihi kapasitas dan juga akan mengakomodasi perpindahan penerbangan sebanyak 13% dari Bandara Soekarno Hatta. Dengan seiring berjalanya waktu Bandara Kertajati justru mengalami penurunan tren permintaan penumpang dan akhirnya tidak beroperasi lagi untuk melayani penumpang. Penurunan tren penumpang ini utamanya diakibatkan oleh aksesibilitas menuju ke Bandara Kertajati cukup sulit karena infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu belum sepenuhnya beroprasi. Untuk tetap bisa menutupi biaya operasional yang cukup besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki sebuah rencana sebagai solusi dari permasalahan tersebut yaitu untuk mengalihkan Bandara Kertajati menjadi bandara yang difokuskan untuk kargo. Pemfokusan menjadi bandara khusus kargo ini diharapkan dapat menghidupkan kembali lalu lintas pesawat di Bandara Kertajati. Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk mengetahui potensi kargo berdasarkan komoditas-komoditas unggulan di Jawa Barat, rencana beban kargo peralihan dari Bandara Soekarno-Hatta dan Husein Sastranegara, estimasi travel time dan travel cost aksesibilitas darat menuju Bandara Kertajati serta jenis pesawat yang optimum untuk pengangkutan kargo. Aksi tersebut mendukung program Sustainable Development Goals poin ke-9 dari PBB yaitu Indusry, Innovation, and Infrastructure, karena sebagai pengembangan untuk industri kargo di Bandara Kertajati. Dari hasil analisis Tugas Akhir ini diperoleh catchment area dari Bandara Kertajati pada Provinsi Jawa Barat sebanyak 19 kabupaten/kota (70%) dan Jawa Tengah 3 kabupaten/kota (9%). Potensi Wilayah yang memiliki komoditas hasil tanam dan unggas unggulan masing-masing untuk dipasarkan keluar daerah antara lain, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang. Dengan analisis peramalan diketahui demand volume kargo internasional dan domestik pada tahun 2028 dari Bandara Soekarno-Hatta, dengan perlaihan 13% diperoleh volume kargo internasional sebesar 62.150.550 kg dan kargo domestik sebesar 56.470.315 kg. Lalu, demand volume kargo internasional dan domestik peralihan dari Bandara Husein Sastranegara pada tahun 2023 pada kargo Internasional adalah sebesar 4.104.794 kg dan kargo domestik sebesar 30.332.299 kg. Dengan perhitungan kapasitas angkut pesawat didapatkan pesawat yang ideal untuk mengangkut kargo yaitu Boeing 777-300ER , karena dari kapasitas kargo yang besar dan jarak tempuh optimum pesawat tersebut. ================================================================================================================================ Kertajati Airport is the second largest airport in Indonesia, following Soekarno-Hatta Airport. It spans 1800 hectares of land and features a runway measuring 3000 x 60 meters. Originally, the airport was intended to serve as the primary entry point to West Java, replacing the overcrowded Husein Sastranegara Airport. Additionally, it aimed to handle 13% of flight transfers from Soekarno-Hatta Airport. However, Kertajati Airport experienced a decline in passenger demand over time and eventually ceased operations for passenger flights. This decline can be attributed primarily to the challenging accessibility of the airport, as the supporting infrastructure, such as the Cisumdawu Toll Road, was not fully operational. In order to cover the significant operational costs, the West Java Provincial Government devised a plan to transform Kertajati Airport into a cargo-focused airport. By focusing solely on cargo operations, it is anticipated that Kertajati Airport will see increased aircraft traffic. To facilitate this transition, an analysis is necessary to determine the potential cargo volume based on West Java's key commodities, compare travel time and cost between Kertajati Airport and Soekarno-Hatta Airport, and identify the most suitable aircraft type for cargo transportation. The results of this Final Project analysis, it was obtained that the catchment area of Kertajati Airport in West Java Province was 19 districts / cities (70%) and Central Java 3 districts / cities (9%). Potential areas that have superior crops and poultry commodities that can be marketed out of the region include Bandung City, West Bandung Regency, Tasikmalaya Regency, Garut Regency, and Sumedang Regency. By forecasting analysis, it is known that the demand for international and domestic cargo volumes in 2028 from Soekarno-Hatta Airport, with a 13% increase, obtained an international cargo volume of 62,150,550 kg and domestic cargo of 56,470,315 kg. Then, the demand for international and domestic cargo volumes switching from Husein Sastranegar 
Institution Info

Institut Teknologi Sepuluh Nopember