Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Caristyan, Griselda Amadhea
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2023-07-28 02:08:02
Abstract :
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah salah satu bandara tersibuk di Indonesia yang terletak di Provinsi Bali. Bali menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan dalam negeri dan luar negeri, sehingga jumlah kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat menimbulkan peningkatan jumlah kedatangan. Peningkatan dari traffic atau jumlah kedatangan di Bandara Ngurah Rai ini menyebabkan adanya kebutuhan baru pesawat dengan dimensi yang lebih besar atau disebut (Wide Body Aircraft). Perencanaan perpanjangan runway Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sejalan dengan program PBB yaitu Sustainable Development Goals pada point ke-9 yaitu Industry, Innovation, and Inftastructure dengan membangun infrastruktur pada bandara terutama runway untuk mendukung peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang bandara yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dalam perancangan perpanjangan runway ini berdasarkan pada pesawat yang akan dilayani Bandara Ngurah Rai adalah A380-800 (Wide Body Aircraft) dengan kapasitas full-load. Pada perencanaan runway Bandara Ngurah Rai juga mempertimbangkan fasilitas udara (air side). Perpanjangan runway Bandara Ngurah berada pada sisi barat runway eksisting yang berbatasan dengan laut. Ekspansi mencakup rencana drainase dan menentukan ketebalan perkerasan untuk disepanjang perpanjangan runway. Daya dukung tanah dan kapasitas lalu lintas udara dipertimbangkan dalam merancang perkerasan dan fasilitas pendukung runway. Analisa hidrologi dan hidrolika digunakan untuk menentukan dimensi saluran drainase sepanjangan runway. Saluran-saluran ini akan sangat penting dalam mengelola limpasan air secara efektif. Akibat pandemi Covid-19, terdapat penurunan pergerakan pesawat dan penumpang pada tahun 2019 hingga tahun 2021. Oleh karena itu, data dari tahun 2015 hingga 2018 digunakan untuk keperluan peramalan, dengan rencana 20 tahun hingga tahun 2043. Pada tahun berikut, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan melayani 370,322 pergerakan pesawat dan 64,950,506 penumpang. Dengan adanya pergerakan pesawat A380-800 maka direncanakan dimensi runway adalah 3400 x 45 m dengan taxiway selebar 30 meter. Melalui perhitungan dengan metode matematis didapatkan kapasitas runway sebanyak 54 pergerakan/jam. Perencanan perkerasan untuk runway dan taxiway menggunakan perkerasan lentur dengan ketebalan 1,128 mm. Untuk perencanaan drainase digunakan bentuk saluran drainase persegi (U-Ditch) didapatkan dimensi lebar dasar saluran adalah 1.4 meter dan tinggi saluran nya adalah 1.4 meter. Spesifikasi ini memastikan drainase air yang efisien di sepanjang runway.
================================================================================================================================
I Gusti Ngurah Rai International Airport, located in the province of Bali, is one of the busiest airports in Indonesia. Bali is a popular destination for both domestic and foreign tourists, resulting in a significant influx of arrivals at I Gusti Ngurah Rai Airport. To accommodate this growth, there is a need for new aircraft with larger dimensions, known as Wide Body Aircraft. The runway extension at I Gusti Ngurah Rai Airport aligns with the United Nations' Sustainable Development Goals, specifically Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure. This involves building airport infrastructure, particularly the runway, to support increased aircraft and passenger movements at the airport. The design of the runway extension is based on the requirement to serve A380 aircraft, which are wide-body planes with full-load capacity. The planning also takes into account airside facilities. The new runway will be constructed on the west side of the existing runway, adjacent to the sea. The expansion includes a drainage plan and determines the pavement thickness for the additional runway. Soil carrying capacity and air traffic capacity are considered in designing the pavement and runway support facilities.
Hydrological and hydraulic analysis methods are employed to determine the dimensions of drainage channels along the runway. These channels will be crucial in managing water runoff effectively. Due to the Covid-19 pandemic, there has been a decline in aircraft and passenger movements between 2019 and 2021. Consequently, data from 2015 to 2018 is utilized for forecasting purposes, with a 20-year plan until 2043. By that year, I Gusti Ngurah Rai Airport is expected to handle 370,332 aircraft movements and 64,950,506 passengers. Taking into account the A380-800 aircraft movements, the planned runway dimensions are set at 3400 x 45 meters, with a 30-meter-wide taxiway. Through mathematical calculations, the runway's capacity is determined to be 54 movements per hour. The pavement planning for the runway and taxiways involves using flexible pavement, with a thickness of 1,128 mm. For the drainage planning, a rectangle (U-Ditch) channel shape is employed along the runway extension. The basic dimensions of the channel are a width of 1.4 meters and a heigh