DETAIL DOCUMENT
Pra Desain Pabrik Ekstraksi Gelatin Skala Umkm Dari Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Ibrahim, Fauzan Agra
Setiawan, Arief Duta
Subject
TP370 Food processing and manufacture 
Datestamp
2023-08-02 04:36:10 
Abstract :
Gelatin merupakan turunan dari kolagen yang tidak memiliki rasa, transparan, tidak berwarna-sampai kekuningan. Gelatin biasanya didapatkan dari hasil ekstraksi kolagen pada babi, ikan, unggas, dan berbagai macam hewan ternak lainnya. Gelatin memiliki komposisi asam amino khas yang didominasi oleh Gly-Pro-Hyp, yang memberikan sifat fungsional seperti kemampuan pembentukan gel, kapasitas pengikatan, peningkatan viskositas, dan sifat pembusaan film, sehingga berguna sebagai bahan makanan dan aplikasi industri lainnya. Pabrik gelatin ini direncanakan akan didirikan di Kawasan Industri Jakarta Industrial Estate Pulogading, provinsi DKI Jakarta. Pertimbangan tempat ini menjadi tempat ideal pembangunan pabrik gelatin dilihat dari ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, utilitas dan jalur transportasi yang memadai. Dimana fasilitas transportasi sudah memadai sebagai jalur untuk memasarkan dan jalur untuk menyuplai bahan dasar yang diperlukan oleh pabrik. Tenaga kerja yang tersedia di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya tergolong banyak dan dengan dilengkapi oleh sistem utilitas sebagai suplai air dan pengolahan limbah yang sudah terintegrasi langusng dengan Kawasan Industri. Pabrik bekerja selama 24 jam sehari dalam waktu 330 hari setahun dengan produksi sebesar 55 ton/tahun. Raw material yang digunakan adalah limbah tulang ikan cakalang yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah dari hasil tangkapan ikan cakalang yang bisa mencapai 513 ribu ton (2019) yang dimana sekitar 22.5% adalah limbah yang berupa kulit, tulang dan sisik. Proses perendaman yang dipakai sebagai proses ekstraksi gelatin pada pabrik ini adalah perendaman asam yang tepat penggunaannnya untuk bahan baku tulang ikan. Asam yang dipilih adalah HCl yang memiliki nilai ke-2 terbaik pada proses pemilihan Analytical Hierarchy Process (AHP) dikarenakan pilihan pertama tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam proses pengolahan pangan. Pabrik gelatin ini memiliki modal tetap (Fixed Capital Investment) sebesar Rp 27.216.782,991, modal kerja (Working Capital Investment) sebesar Rp 4.802.961,704, dan investasi total (Total Capital Investment) sebesar Rp 32.019.744,695. Dengan harga penjualan produk gelatin sebesar Rp 27.210.482.500,00 /tahun. Pabrik ini memiliki IRR sebesar 15,09% yang lebih besar dari WACC sebesar 10,37% dan bunga pinjaman bank sebesar 8% per tahunnya. Jangka waktu pengendalian modal (Pay Out Time) sebesar 6 tahun. ================================================================================================================================== Gelatin is a flavorless, transparent, colorless-to-yellowish derivative of collagen. Gelatin is usually obtained from the extraction of collagen in pigs, fish, poultry, and various other farm animals. Gelatin has a typical amino acid composition dominated by Gly-Pro-Hyp, which imparts functional properties such as gelling ability, binding capacity, increased viscosity, and film foaming properties, making it useful as a food ingredient and other industrial applications. This gelatin plant is planned to be established in the Industrial Estate of Jakarta Industrial Estate Pulogading, DKI Jakarta province. Consideration of this place as an ideal place to build a gelatin factory is seen from the availability of raw materials, labor, utilities and adequate transportation routes. Where transportation facilities are adequate as a route to market and a route to supply the basic materials needed by the factory. The available labor force in DKI Jakarta and surrounding areas is quite a lot and is equipped with a utility system as a water supply and waste treatment that has been integrated directly with the Industrial Estate. The factory works 24 hours a day for 330 days a year with a production of 55 tons/year. The raw material used is skipjack bone waste which aims to utilize waste from skipjack fish catches which can reach 513 thousand tons (2019) of which around 22.5% is waste in the form of skin, bones and scales. The soaking process used as a gelatin extraction process in this plant is acid soaking which is appropriate for fish bone raw materials. The acid chosen is HCl which has the 2nd best value in the Analytical Hierarchy Process (AHP) selection process because the first choice does not meet the requirements for use in food processing. This gelatin plant has a fixed capital investment of Rp 27,216,782,991, a working capital investment of Rp 4,802,961,704, and a total capital investment of Rp 32,019,744,695. With a sales price of gelatin products of IDR 27,210,482,500/year. This plant has an IRR of 15.09% which is greater than the WACC of 10.37% and bank loan interest of 8% per year. The capital control period (Pay Out Time) is 6 years. 
Institution Info

Institut Teknologi Sepuluh Nopember