Analisis Pengaruh Arus Pada Proses Pengelasan Dissimilar Baja Karbon ASTM A36 dan Stainless steel SS 304 terhadap
Kekerasan, Energi Impak dan Struktur Mikro
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Prakosa, Hamdan Nur
Subject
TA418.75 Corrosion-resistant materials
Datestamp
2023-10-06 03:32:44
Abstract :
Baja karbon ASTM A36 merupakan jenis baja karbon rendah karena paduan karbon hanya sebesar ?0.25%. baja karbon memiliki sifat dan karateristik mudah dibentuk dan memiliki ketangguhan material yang tinggi. Stainless steel SS 304 merupakan paduan Fe yang ditambahkan paduan kromium (Cr), mangan (Mg), dan nikel (Ni). SS 304 termasuk jenis austenitic stainless steel karena mengandung kurang lebih 15% Cr dan Ni yang cukup untuk mempertahankan struktur austenite yang stabil di atas rentang suhu 1100°C sampai suhu kamar tanpa pembentukan martensit. Pengelasan adalah proses penyambungan dua material dengan menggunakan panas, sedangkan pengelasan dissimilar merupakan penyambungan dua material dengan struktur paduan yang berbeda. Pada dunai industri peneglasan dissimilar sering menggunakan material stainless steel digabungkan dengan baja karbon dengan alasan mengurangi biaya karena baja karbon lebih ekonomis dibandingkan stainless steel. Pada penelitian ini, material yang digunakan untuk proses pengelasan dissimilar adalah Baja ASTM A36 dengan Stainless Steel SS 304 dengan variasi arus pengelasan sebesar 50 ampere, 70 ampere, 90 ampere. Pengujian yang dilakukan yaitu Uji Kekerasan, Uji Impak, dan Uji Metalografi guna mengetahui nilai kekerasan, energi impak dan struktur mikro yang terbentuk akibat dari pengaruh arus pengelasan Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa dengan bertambahnya arus las maka panas yang masuk meningkat dan laju pendinginan las bertambah sehingga mengakibatkan penurunan kekerasan HAZ yaitu (HAZ SS: 47 HRC, 46 HRC, 45 HRC), (HAZ ASTM: 46 HRC, 44 HRC, 42 HRC). Di sisi lain, dampak energi dan kekuatan impak meningkat dengan meningkatnya arus pengelasan yaitu (121,63 J, 124,34 J, 125,42 J), (1,596 j/mm2, 1,731 j/mm2, 2,293 j/mm2). Struktur mikro logam las ditemukan didominasi oleh fasa Austenite dengan peningkatan arus las, sedangkan persentase fasa Ferrite menurun pada HAZ ASTM dan fasa Austenite menurunpada HAZ SS dengan peningkatan arus las. ======================================================================================================================================== ASTM A36 carbon steel is a type of low carbon steel because the carbon alloy is only ?0.25%. carbon steel has properties and characteristics that are easy to shape and have high material toughness. Stainless steel SS 304 is an Fe alloy to which chromium (Cr), manganese (Mg), and nickel (Ni) are added. SS 304 is a type of austenitic stainless steel because it contains approximately 15% Cr and Ni which is sufficient to maintain a stable austenite structure over a temperature range of 1100°C to room temperature without martensite formation. Welding is the process of joining two materials using heat, while dissimilar welding is the joining of two materials with different alloy structures. In the industrial world, dissimilar welding often uses stainless steel material combined with carbon steel for the reason of reducing costs because carbon steel is more economical than stainless steel. In this study, the material used for the dissimilar welding process is ASTM A36 Steel with SS 304 Stainless Steel with variations in welding current of 50 amperes, 70 amperes, 90 amperes. The tests carried out are Hardness Test, Impact Test, and Metallographic Test to determine the value of hardness, impact energy and microstructure formed due to the influence of welding current. Based on the test results, it is known that with the increase in welding current, the incoming heat increases and the weld cooling rate increases resulting in a decrease in HAZ hardness, namely (HAZ SS: 47 HRC, 46 HRC, 45 HRC), (HAZ ASTM: 46 HRC, 44 HRC, 42 HRC). On the other hand, impact energy and impact strength increased with increasing welding current i.e. (121.63 J, 124.34 J, 125.42 J), (1.596 j/mm2, 1.731 j/mm2, 2.293 j/mm2). The microstructure of the weld metal was found to be dominated by Austenite phase with increasing welding current, while the percentage of Ferrite phase decreased in ASTM HAZ and Austenite phase decreased in SS HAZ with increasing welding current.
Baja karbon ASTM A36 merupakan jenis baja karbon rendah karena paduan karbon hanya sebesar ?0.25%. baja karbon memiliki sifat dan karateristik mudah dibentuk dan memiliki ketangguhan material yang tinggi. Stainless steel SS 304 merupakan paduan Fe yang ditambahkan paduan kromium (Cr), mangan (Mg), dan nikel (Ni). SS 304 termasuk jenis austenitic stainless steel karena mengandung kurang lebih 15% Cr dan Ni yang cukup untuk mempertahankan struktur austenite yang stabil di atas rentang suhu 1100°C sampai suhu kamar tanpa pembentukan martensit. Pengelasan adalah proses penyambungan dua material dengan menggunakan panas, sedangkan pengelasan dissimilar merupakan penyambungan dua material dengan struktur paduan yang berbeda. Pada dunai industri peneglasan dissimilar sering menggunakan material stainless steel digabungkan dengan baja karbon dengan alasan mengurangi biaya karena baja karbon lebih ekonomis dibandingkan stainless steel. Pada penelitian ini, material yang digunakan untuk proses pengelasan dissimilar adalah Baja ASTM A36 dengan Stainless Steel SS 304 dengan variasi arus pengelasan sebesar 50 ampere, 70 ampere, 90 ampere. Pengujian yang dilakukan yaitu Uji Kekerasan, Uji Impak, dan Uji Metalografi guna mengetahui nilai kekerasan, energi impak dan struktur mikro yang terbentuk akibat dari pengaruh arus pengelasan Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa dengan bertambahnya arus las maka panas yang masuk meningkat dan laju pendinginan las bertambah sehingga mengakibatkan penurunan kekerasan HAZ yaitu (HAZ SS: 47 HRC, 46 HRC, 45 HRC), (HAZ ASTM: 46 HRC, 44 HRC, 42 HRC). Di sisi lain, dampak energi dan kekuatan impak meningkat dengan meningkatnya arus pengelasan yaitu (121,63 J, 124,34 J, 125,42 J), (1,596 j/mm2, 1,731 j/mm2, 2,293 j/mm2). Struktur mikro logam las ditemukan didominasi oleh fasa Austenite dengan peningkatan arus las, sedangkan persentase fasa Ferrite menurun pada HAZ ASTM dan fasa Austenite menurunpada HAZ SS dengan peningkatan arus las. ======================================================================================================================================== ASTM A36 carbon steel is a type of low carbon steel because the carbon alloy is only ?0.25%. carbon steel has properties and characteristics that are easy to shape and have high material toughness. Stainless steel SS 304 is an Fe alloy to which chromium (Cr), manganese (Mg), and nickel (Ni) are added. SS 304 is a type of austenitic stainless steel because it contains approximately 15% Cr and Ni which is sufficient to maintain a stable austenite structure over a temperature range of 1100°C to room temperature without martensite formation. Welding is the process of joining two materials using heat, while dissimilar welding is the joining of two materials with different alloy structures. In the industrial world, dissimilar welding often uses stainless steel material combined with carbon steel for the reason of reducing costs because carbon steel is more economical than stainless steel. In this study, the material used for the dissimilar welding process is ASTM A36 Steel with SS 304 Stainless Steel with variations in welding current of 50 amperes, 70 amperes, 90 amperes. The tests carried out are Hardness Test, Impact Test, and Metallographic Test to determine the value of hardness, impact energy and microstructure formed due to the influence of welding current. Based on the test results, it is known that with the increase in welding current, the incoming heat increases and the weld cooling rate increases resulting in a decrease in HAZ hardness, namely (HAZ SS: 47 HRC, 46 HRC, 45 HRC), (HAZ ASTM: 46 HRC, 44 HRC, 42 HRC). On the other hand, impact energy and impact strength increased with increasing welding current i.e. (121.63 J, 124.34 J, 125.42 J), (1.596 j/mm2, 1.731 j/mm2, 2.293 j/mm2). The microstructure of the weld metal was found to be dominated by Austenite phase with increasing welding current, while the percentage of Ferrite phase decreased in ASTM HAZ and Austenite phase decreased in SS HAZ with increasing welding current.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
