DETAIL DOCUMENT
Strategi Pengembangan Wisata Walking Tour di Perkampungan Peneleh melalui Pendekatan Place Identity
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Prathama, Dimas Wahyu Aji
Subject
G155 Tourism 
Datestamp
2023-07-31 02:23:16 
Abstract :
Perkampungan Peneleh memiliki identitas sebagai kawasan cagar budaya dan wisata sejarah di Kota Surabaya karena banyaknya potensi benda atau obyek bersejarah. Potensi ini ditampilkan Begandring Soerabaia, sebuah komunitas lokal setempat, dengan menginisiasi kegiatan walking tour yang bernama Subtrack (Surabaya Urban Track) sejak tahun 2018. Walking tour menjadi upaya untuk mengenalkan identitas dan budaya kampung lama yang ada di Perkampungan Peneleh, diintegrasikan dengan hubungan antara lingkungan dan manusia dalam menciptakan suatu pengalaman berwisata yang baru. Namun demikian, pengembangan walking tour mengalami berbagai tantangan yang berasal dari dimensi fisik, aktivitas, dan makna. Maka dari itu, kondisi ini perlu diantisipasi dengan menyusun strategi untuk mengembangkan wisata walking tour sehingga dapat memperkuat identitas secara berkelanjutan di Perkampungan Peneleh. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini melalui pengumpulan studi literatur, observasi, penyebaran kuesioner kepada masyarakat dan wisatawan, serta wawancara dengan penyelenggara kegiatan. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan untuk mencapai tujuan penelitian, yakni dengan mengidentifikasi kriteria yang berpengaruh menggunakan delphi analysis, identifikasi karakteristik penyelenggaraan melalui content analysis, penilaian kegiatan walking tour eksisting menggunakan analisis statistik deskriptif, dan perumusan tujuan penelitian berupa strategi pengembangan melalui analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dirumuskan strategi pengembangan penyelenggaraan walking tour di Perkampungan Peneleh yang berasal dari 6 variabel dan 9 sub-variabel. Keenam variabel tersebut antara lain daya tarik intangible, penggunaan moda transportasi lainnya, pengalaman multisensoris, sarana dan prasarana, partisipasi masyarakat, dan kepuasan wisatawan. Beberapa strategi pengembangan yang dirumuskan antara lain: Pemberdayaan potensi produk lokal dengan mengemasnya dalam bentuk yang informatif; Peningkatan kualitas dan integrasi sarana transportasi bagi wisata di Perkampungan Peneleh; Pengembangan potensi kuliner masyarakat lokal untuk menciptakan pengalaman berwisata melalui panca indra; Pengembangan berbagai pendukung kegiatan walking tour di Perkampungan Peneleh, seperti penyediaan ruang publik dan area parkir, perbaikan fisik jalur pedestrian, dan pengembangan Tourist Information Center; Pelibatan masyarakat secara aktif dalam mendukung pengembangan destinasi wisata sejarah; dan membangun strategi komunikasi yang tepat untuk meningkatkan kualitas fisik dan kenyamanan saat mengikuti kegiatan walking tour di Perkampungan Peneleh. Strategi tersebut secara komprehensif memadukan elemen fisik, aktivitas, dan makna pada kawasan sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan walking tour sebagai bagian untuk memperkenalkan identitas Perkampungan Peneleh sebagai kawasan cagar budaya dan wisata sejarah secara berkelanjutan. =============================================================================================================================== Kampong Peneleh has an identity as a cultural heritage and historical tourism area in Surabaya, which is known because of huge potential of historical objects or objects. These objects have been explored more after a local community named Begandring Soerabaia, initiated a walking tour activity called Subtrack (Surabaya Urban Track) since 2018. These activities have a purpose to introduce the identity and culture of Kampong Peneleh, and implicates in creating a new travel experience. However, there a obstacle to developing walking tour in Kampong Peneleh is due to low awareness of historical and cultural values. It needs to be anticipated by formulating strategies to developing quality of walking tours in order to strengthen the identity of Kampong Peneleh more sustainable. Qualitative method were used in this research through collecting literature studies, observing, distributing questionnaires to the public and tourists and also interviews with the community. This research was conducted in four stages in order to completing the research objectives, namely by identifying influential criteria using Delphi analysis, assisting the characteristic through content analysis, evaluating the existing walking tour activities using descriptive statistical analysis, and complete the research in the form of strategy development through qualitative descriptive analysis. Based on the results of the analysis, it found that the strategies for developing walking tours in Kampong Peneleh is formulated by 6 variables and 9 sub-variables. The six variables are intangible attraction, the use of other modes of transportation, multisensory experience, facilities and infrastructure, community participation, and tourist satisfaction. Some of the formulated development strategies include: the empowerment of local product potential in an informative form; Improving the quality and in 
Institution Info

Institut Teknologi Sepuluh Nopember