DETAIL DOCUMENT
ANALISA BENCANA LONGSOR BERDASARKAN NILAI KERAPATAN VEGETASI MENGGUNAKAN CITRA ASTER DAN LANDSAT 8 (STUDI KASUS : SEKITAR SUNGAI BEDADUNG, KABUPATEN JEMBER)
Total View This Week8
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
FALAHNSIA, ADNINDYA RIZKA
Subject
G Geography (General) 
Datestamp
2018-08-24 02:34:50 
Abstract :
Tanah longsor adalah sebuah bencana yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Dampak tanah longsor sangat besar hingga dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya untuk mengurangi dampak yang akan ditimbulkan dengan melakukan pemetaan pada daerah rawan longsor. Menurut Badan Penanggulan Bencana Daerah kabupaten Jember terdapat 8 dari 31 kecamatan di kabupaten Jember yang rawan bencana longsor, yaitu kecamatan Panti, Arjasa, Pakusari, Sukorambi, Patrang, Mayang, Bangsalsari dan Jelbuk. Dalam penelitian ini digunakan metode skoring dan overlay untuk mengkaji persebaran bencana longsor di 9 kecamatan, yaitu kecamatan Panti, Arjasa, Pakusari, Sukorambi, Patrang, Mayang, Bangsalsari, Jelbuk, dan Kalisat, berdasarkan nilai kerapatan vegetasi menggunakan Indeks Vegetasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan beberapa parameter longsor lainnya seperti tutupan lahan, geologi, kemiringan, jenis tanah dan curah hujan. Berdasarkan hasil klasifikasi menggunakan Indeks Vegetasi NDVI, pada tahun 2008 terdapat 32.123,79 Ha daerah bervegetasi rapat sedangkan pada tahun 2013 terdapat 55.816,74 Ha daerah dengan vegetasi rapat. Daerah dengan potensi longsor terdapat di kecamatan Panti, dan daerah dengan kurang berpotensi longsor terdapat di kecamatan Bangsalsari. 
Institution Info

Institut Teknologi Sepuluh Nopember