Abstract :
Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah penduduk yang menigkat setiap tahunnya. Sedangkan ketersediaan lahan di Surabaya tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan lahan tanah sebagai tempat tinggal akan meningkat sehingga harga tanah akan semakin tinggi. Badan Pertanahan Nasional sebagai lembaga pemerintah yang bertugas di bidang pertanahan menetapkan Zona Nilai Tanah (ZNT) sebagai acuan dalam penentuan harga tanah di wilayah Kota Surabaya. Penentuan ZNT didasarkan pada harga pasar tanah di wilayah tertentu. Selain itu harga tanah juga dipengaruhi oleh wilayah dan fasilitas umum. Untuk mengetahui hubungan variabel ZNT, fasilitas umum dan wilayah di Kota Surabaya dilakukan penelitian dengan menggunakan analisis hubungan tiga variabel dengan menggunakan Multiple Correspondence Analysis (MCA). Dalam analisis ini didapatkan bahwa ZNT memiliki kedekatan dengan fasilitas umum dan pembagian wilayah. Hasil MCA menunjukkan terbentuk kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi yaitu wilayah Surabaya Barat berada di ZNT3 dengan banyaknya fasilitas umum lebih dari 15 unit. Wilayah Surabaya Timur memiliki kecenderungan pada ZNT 2. Sedangkan Surabaya Selatan cenderung pada ZNT 4 dengan jumlah fasilitan umum antara 3 hingga 15 unit.
=========================================================
Surabaya as the capital of East Java Province has a population that increases every year. While the availability of land in Surabaya is not pro-portional with the increase of the population. This result showed that the need for land as residential land will increase, so the price of land will be higher. National Land Agency as a government agency assigned in the field of land set the Value of Land Zone (ZNT) as a reference to determining the price of land in the area of Surabaya. The determination of ZNT is based on the market price of land in certain areas. In addition, land prices are also affected by the location of areas and quantity of public facilities. To find out the tendency of ZNT variable, public facility and area in Surabaya,it needs a research using the relationsanalysis of three variables by using Multiple Correspondence Analysis (MCA). This analysis shows that ZNT has an adjacency to quantity of public facilities and area. The MCA result shows that groups with high levels of tendency in West Surabaya are in ZNT3 with more than 15 units of public facilities. The area of East Surabaya has a tendency with ZNT 2, and South Surabaya has a tendency with ZNT 4,and quantity of public facilities between 3 to 15 units.