DETAIL DOCUMENT
Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Penambahan Fraksi Volume Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Nilai Kekerasan Dan Nilai Laju Keausan Aluminium Matrix Composite
Total View This Week21
Institusion
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Author
Wijaya, Hendra Dwi
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery 
Datestamp
2018-08-30 03:24:11 
Abstract :
Aluminium Matrix Composite merupakan salah satu hasil dari perkembangan dari ilmu komposit dimana terdiri dari aluminium sebagai matriks dan penguat (reinforcement). Hal ini sangat berguna karena material akan mempunyai karakteristik yang berbeda dari matriksnya. Salah satu meterial penguat yang dapat digunakan adalah Abu terbang (fly ash), abu terbang dengan harga yang murah, densitas ringan, kekerasan dan tahan aus yang baik, cocok digunakan sebagai penguat untuk bahan yang membutuhkan ketahanan terhadap aus yang tinggi, contohnya liner piston. Penelitian ini meneliti pengaruh penambahan abu terbang terhadap sifat mekanik dan struktur mikro dari Aluminium Matrix Composite dengan variasi penambahan abu terbang pada kadar 10%, 15%, 20% dan 25%. Penelitian dilakukan dengan melelehkan aluminium pada temperatur 900oC kemudian ditambahkan abu terbang dan dicampur dengan metode Stir Casting dengan putaran 350 rpm dan waktu pencampuran selama 10 menit. Campuran yang telah jadi kemudian dituang ke dalam cetakan dan didinginkan. Dari penelitian kali ini didapatkan data nilai kekerasan yang meningkat dari prosentase abu terbang 0% - 15% dengan nilai kekerasan tertinggi pada prosentase abu terbang 15% kemudian terjadi penurunan nilai kekerasan pada prosentase abu terbang 20% - 25%. Peningkatan nilai kekerasan ini terjadi kerena adanya pembatasan pergerakan dislokasi matriks, interface dan coefficient of thermal matriks. Edangkan penurunan nilai kekerasan disebabkan oleh tidak maksimalnya penguat menghalangi dislokasi matriks dan porositas. Sedangkan nilai laju keausan berbanding terbalik dengan dengan nilai kekerasan spesimen. Dimana terjadi penurunan laju keausan pada prosentase abu terbang 0% - 15% dengan laju keausan terendah terjadi pada prosentase 15% kemudian terjadi kenaikan laju keausan pada prosentase 20% - 25%. Penurunan laju keausan ini terjadi karena nilai kekerasan yang lebih tinggi, partikel penguat sebagai penerima beban dan pencegah plastic deformation dan adanya cenosphereI yang memperkecil nilai koefisien gesekan. Sedangkan peningkatan nilai laju keausan terjadi karena pelepasan penguat dari matriks, ploughing dan cutting yang dilakukan partikel yang terperangkap diantara pin dan disk dan berkumpulnya partikel penguat. ================================================================================================== Aluminum Matrix Composites is one result of the development of science in which the composite is composed of aluminum as a matrix and reinforcement (reinforcement). This is very useful because the material will have different characteristics from the matrix. One meterial amplifier that can be used is fly ash (fly ash), fly ash with low price, light density, hardness and good wear-resistant, suitable for use as reinforcement for materials that require high wear resistance, eg piston liner. This study examines the effect of the addition of fly ash on mechanical properties and microstructure of Aluminum Matrix Composites with the addition of fly ash variation in levels of 10%, 15%, 20% and 25%. The study was conducted with the aluminum melt at a temperature of 900oC was then added and mixed with fly ash on Stir Casting method with 350 rpm rotation and mixing time for 10 minutes. The finished mixture then poured into a mold and cooled. Present study result shows hardness value increases in the percentage of fly ash 0% - 15% with the highest hardness value in the percentage of 15% fly ash and then decreaces in the value of hardness in the fly ash percentage 20% - 25%. Its ascent value of this hardness occurrs because there is a restrictions on the movement of dislocations matrix, and the coefficient of thermal interface matrix. meanwhile its value drop caused by the maximum hardness amplifier dislocation blocking matrix and porosity. While the value of the wear rate is inversely proportional to the hardness of the specimen. Where the dropping value in the rate of wear and tear on the percentage of fly ash 0% - 15% with the lowest wear rate occurred in the percentage of 15% and an increase in the rate of wear and tear on the percentage of 20% - 25%. The value drop occurrs because the wear rate is higher hardness values, the particles as a receiver amplifier load and prevention of plastic deformation and their cenosphereI that reduce the coefficient of friction. While the ascent in the value of the rate of wear and tear occurs due to the release of matrix amplifier, plowing and cutting has been done particles that trapped between the pin and the disc and the gathering booster particles. 
Institution Info

Institut Teknologi Sepuluh Nopember