Abstract :
Nyeri Bahu adalah nyeri di dalam atau di sekitar sendi bahu. Nyeri Bahu
adalah keluhan muskuloskeletal ketiga yang sering ditemui di dunia kedokteran
dan fisioterapi. Nyeri Bahu bisa menyebabkan terjadinya kelumpuhan, memiliki
dampak cukup besar pada kualitas hidup seorang penderita, dan dampak kerugian
ekonomi yang besar. Akupunktur adalah terapi alternatif yang semakin banyak
digunakan untuk mengobati Nyeri Bahu. Akupunktur adalah pengobatan yang
mempunyai risiko paling kecil dan tergolong pengobatan yang murah.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara Pengamatan (Wang),
Pendengaran dan Penciuman (Wen), Pawancara (Wen), dan Perabaan (Qie)
disertai studi dokumentasi. Partisipan adalah pria berusia 49 tahun yang memiliki
keluhan Nyeri Bahu. Terapi Akupunktur dilakukan seminggu dua kali, untuk dua
minggu selanjutnya seminggu sekali, dengan total sebanyak enam kali sesi terapi.
Setelah dilakukan Asuhan Akupunktur, didapatkan kesimpulan: partisipan
sudah tidak merasakan nyeri bahu, cahaya mata sudah menjadi terang, ketika
berjalan, berdiri, dan duduk sudah bisa tegak, serta tidur sudah merasa nyaman.
Untuk meningkatkan efektivitas hasil terapi, partisipan disarankan untuk
menjaga tubuh supaya tidak terpapar angin dingin, memakai jaket terutama kalau
naik motor dan saat hujan, pola makan harus teratur, minum cukup air putih,
berjemur matahari pagi, berolahraga teratur, dan berhenti merokok.