Abstract :
Asuhan Kebidanan dilakukan pada Ny ?N? dengan usia 32 tahun pada
kehamilannya yang ke 5, dimana kehamilan Ny ?N? ini termasuk ke dalam
kehamilan dengan resiko sangat tinggi dengan total Skor Poedji Rochyati 14.
Pada kehamilan dengan kasus grandemultipara memiliki resiko terjadi komplikasi
pada masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir sehingga untuk
meminimalisir terjadinya komplikasi lebih lanjut, maka diperlukan asuhan
kebidanan komprehensif secara continuity of care (COC) yang diberikan pada ibu
dengan memberikan asuhan secara langsung pada ibu hamil Trimester III, Ibu
bersalin, ibu nifas, BBL dan neonatus, serta pemilihan alat kontrasepsi.
Diharapkan mampu memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif mulai dari
kehamilan Trimester III dengan Grandemultipara, persalinan, nifas, BBL dan
neonatus, sampai penggunaan alat KB sehingga bisa mencegah komplikasi,
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayinya demgan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan kunjungan pada waktu hamil sebanyak 1 kali, pendamping persalinan
1 kali, kunjungan nifas sebanyak 3 kali mencangkup kunjungan neonatus 3 kali
dan kunjungan keluarga berencana. Asuhan yang diberikan pada kehamilan
Trimester III yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, memberikan
konseling KB (memberikan KIE tentang manfaat, kelebihan dan kelemahan dari
Kontrasepsi Mantap / MOW), dan melakukan kolaborasi dengan Dokter Sp.OG
berkaitan dengan kehamilan resiko sangat tinggi yang terjadi pada ibu.
Pada saat persalinan, proses persalinan melalui tindakan operasi Sectio
Caesarea yang ditolong oleh Dokter Sp.OG, Bidan, Dokter Anastesi, Perawat
instrumentor, 2 asisten dokter di Ruang Operasi, penanggung jawab ruangan OK
dan Peneliti. Kemudian segera dilakukan penilaian awal, apgar score,
pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir kemudian melakukan observasi
pada bayi dan ibu sampai dengan 2 jam post partum.
Pada masa Nifas dilakukan kunjungan sebayak 3 kali, dan dalam
melakukan kunjungan nifas peneliti juga melakukan kunjungan neonatus.
Kunjungan Nifas ke I peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu nifas yaitu
pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV), pemeriksaan fisik, ASI keluar
lancar atau tidak, Involusi uteri, Kontraksi uterus, Kandung kemih, dan
perdarahan. Sedangkan asuhan untuk Kunjungan Neonatus I yaitu melakukan
pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV), pemeriksaan fisik, perawatan tali
pusat dan menjaga bayi agar tetap hangat (mencegah hipotermia). Kunjungan
Nifas ke II peneliti melakukan pemeriksaan umum (keadaan umum dan TTV)
pada ibu, tanyakan ASI lancar atau tidak dan pemeriksaan luka bekas operasi
SC, TFU, kontraksi uterus dan lochea. Asuhan untuk Kunjungan Neonatus II
yaitu dilakukan pemeriksaan umum (keadaan umum dan TTV), dan keadaan tali
pusat, terdapat tanda-tanda infeksi atau tidak. Kunjungan Nifas ke III, peneliti
melakukan asuhan pada ibu yaitu pemeriksaan umum kepada ibu, TTV dan
memastikan masa nifas berjalan dengan baik sedangkan untuk Kunjungan Neonatus III yaitu memeriksa keadaan umum bayi, kaji tanda bahaya bayi baru
lahir, memastikan bayi mendapat cukup nutrisi dan mengingatkan ibu tentang
jadwal imunisasi bayi.
Pada perencanaan KB ibu sudah mantap untuk memilih menggunakan
kontrasepsi mantap (MOW) karena ibu telah diberikan Konseling KB MOW oleh
Dokter Sp.OG pada saat kunjungan di kehamilan Trimester III, dan tindakan
tubektomi telah dilakukan oleh Dokter Sp.OG setelah persalinan seksio sesarea,
untuk asuhan yang diberikan pada ibu Post KB MOW antara lain pantau keadaan
umum, TTV, penuhi kebutuhan nutrisi, ajarkan ibu untuk mobilisasi dini.
Hasil dari asuhan yang telah diberikan mulai dari kehamilan Trimester III,
persalinan, Bayi baru lahir dan neonatus, nifas, dan kontrasepsi telah sesuai
dengan rencana dan kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus
mempertahankan asuhan yang diberikan secara COC sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.