Abstract :
Dismenorea adalah nyeri haid yang terjadi selama haid dan merupakan
permasalahan ginekologi utama yang sering dikeluhkan wanita. Pengobatan
Dismenorea secara farmakologis biasanya diobati dengan Obat Anti-Inflamasi
Non-Steroid (OAINS). Namun, OAINS hanya dapat mengurangi keluhan nyeri
pada 20?25% kasus. OAINS mengakibatkan banyak kerugian, karena
menimbulkan iritasi lambung, kolik usus, diare, lekopeni, dan serangan asma
bronkial. Terapi non-medikamentosa seperti Akupunktur telah digunakan untuk
mengatasi Dismenorea dan telah direkomendasikan sebagai intervensi non-
farmakologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus sebagai bagian dari
penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
Pengamatan (Wang), Pendengaran dan Penciuman (Wen), Wawancara (Wen), dan
Palpasi (Qie) disertai studi dokumentasi dengan satu orang partisipan perempuan
berumur 22 tahun yang dilakukan terapi sebanyak 6 kali sesi terapi di Griya Sehat
?S? Kota Depok.
Setelah dilakukan Asuhan Akupunktur didapatkan perbaikan, yaitu: tidak
ada nyeri haid di bawah umbilikus, darah haid merah, tidak ada gumpalan, serta
bisa tidur dengan nyenyak dan tidak gelisah.
Hasil penelitian studi kasus ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan formulasi untuk penderita Dismenorea.