DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny.“S” DENGAN USIA TERLALU TUA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III SAMPAI DENGAN PERENCANAAN ALAT KONTRASEPSI DI PMB HERIANAH PAKISAJI KABUPATEN MALANG
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Kesehatan RS Dr Soepraoen Kesdam V
Author
Aniyeh, Korrotul
Subject
RG Gynecology and obstetrics 
Datestamp
2024-05-16 06:24:01 
Abstract :
Asuhan Kebidanan dilakukan pada Ny. ?S? usia 38 tahun mulai dari kehamilan Trimester III sampai dengan perencanaan alat kontrasepsi. Asuhan kebidanan ini dilakukan melalui pendekatan kepada pasien secara langsung pada Ny. ?S? dengan tujuan dapat mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayinya, dengan menggunakan SOAP. Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan kunjungan kehamilan sebanyak 1 kali. Asuhan yang diberikan pada Trimester III yaitu pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang menggunakan KSPR dan memberikan konseling sesuai dengan kondisi ibu, dimana hasil pemeriksaan penunjang dengan menggunakan KSPR skornya 14 yang tergolong Kehamilan Resiko Sangat Tinggi dan harus dirujuk ke rumah sakit serta harus dalam pengawasan dokter spesialis kandungan. Pada saat persalinan di tolong oleh dokter spesialis kandungan secara Sectio Caesaria. Oleh sebab itu, pendampingan dilakukan hanya sebelum operasi yang dimulai dari pengantaran ibu ke kamar bersalin rumah sakit, memberikan surat rujukan pada petugas kamar bersalin, mengisi buku registrasi, mendaftarkan ke ruang rawat inap, dan mengantarkan ibu masuk ruang operasi. Pada masa nifas dilakukan kunjungan 3 kali, dan dalam melakukan kunjungan nifas peneliti juga melakukan melakukan kunjungan keluarga berencana. Pada kunjungan nifas I dilakukan 6 jam setelah melahirkan dan mendapatkan KIE tentang nutrisi, mobilisasi untuk lebih sering miring kanan dan kiri, dan mengajarkan teknik batuk untuk mengurangi sakit pada jahitan luka SC. Pada kunjungan nifas II dilakukan 7 hari setelah melahirkan, dan ibu masih merasa nyeri sedikit pada luka jahitan. Sehingga peneliti melakukan evaluasi perawatan pada luka jahitan SC dan memberikan KIE kepada ibu agar tetap bergerak aktif tetapi melakukan pekerjaan yang ringan. Pada kunjungan nifas III dilakukan 40 hari setelah melahirkan, dimana ibu sudah tidak merasa nyeri pada luka jahitan kecuali jika dibuat jongkok yang terlalu lama dan ini bukan merupakan masalah. Pada kunjungan nifas yang ke III peneliti juga melakukan konseling macammacam KB sesuai dengan keadaan ibu yaitu usia terlalu tua dengan menggunakan leaflet, dimana usia terlalu tua ini dibutuhkan alat kontrasepsi jangka panjang mengingat usia terlalu tua rentan terhadap penyakit-penyakit dan alat-alat reproduksi juga semakin menurun serta beresiko jika hamil lagi. KB yang dikonselingkan sesuai dengan usia terlalu tua yaitu MOW, MOP, dan IUD. Ibupun memilih berencana menggunakan KB IUD. Hasil dari asuhan yang telah diberikan mulai dari kehamilan Trimester III sampai dengan perencanaan alat kontrasepsi, telah sesuai dengan rencana dan kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus mempertahankan asuhan yang diberikan secara contiunity of care sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. 
Institution Info

Politeknik Kesehatan RS Dr Soepraoen Kesdam V