Abstract :
Jarak kehamilan yang terlalu dekat merupakan salah satu resiko dalam
kehamilan. Selain itu jarak kehamilan yang terlalu dekat juga memiliki resiko
terhadap ibu maupun bayi yang dikandungnya. Salah satu solusi yang bisa
dilakukan bidan untuk menangani masalah ini adalah dengan memberikan
screening dan konseling. Tujuan dari penyusunan studi kasus ini adalah untuk
memberikan asuhan secara continuity of care atau secara berkesinambungan
pada ibu hamil dengan jarak kehamilan terlalu dekat mulai dari kehamilan
trimester III sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Studi kasus diambil di PMB Siti Nur Ainiah S.Tr. Keb Pakisaji, Kabupaten
Malang, Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 23 November 2019 sampai dengan 9
Januari 2020. Asuhan kebidanan dilakukan pada Ny.U umur 38 tahun dari masa
hamil trimester III sampai dengan penggunaan kontrasepsi. Asuhan kebidanan
ini dilakukan melalui pendekatan kepada pasien secara langsung pada pasien
Ny. U usia 38 tahun. Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan
pasien dan dilakukan kunjungan kehamilan 1 kali, pendampingan persalinan 1 kali, pendampingan bayi baru lahir 1 kali, kunjungan nifas 4 kali, kunjungan
neonatus 3 kali, dan penggunaan KB.
Pada tanggal 23 November 2019 pukul 19.40 WIB Ny. U datang ke PMB
Siti Nuar Ainiah S.Tr. Keb Pakisaji dengan keluhan perutnya kenceng ? kenceng
sejak pukul 09.00 WIB. Asuhan yang diberikan pada saat ini, yaitu: pemeriksaan
umum, pemeriksaan leopold, pemeriksaan TTV dan memberikan asuhan
menjelang persalinan termasuk memindahkan pasien ke kamar bersalin
Pada tanggal 23 November 2019 pukul 19.50 WIB, berdasarkan hasil
pemeriksaan dalam (VT) pembukaan 8 cm. Persalinan ditolong oleh bidan,
asisten bidan dan peneliti. Observasi dilakukan saat memasuki kala I tepatnya
saat Ny. U datang dengan pembukaan 8 cm, segera setelah bayi lahir, plasenta
lahir sampai dengan 2 jam post partum.
Pada tanggal 23 November 2019 pukul 20.20 WIB bayi lahir dengan
keadaan menangis kuat, kulit kemerahan, dan gerakan aktif. Dengan jenis
kelamin perempuan, BB 3000 gram. PB 48 cm, dan tidak ada cacat. Segera
setelah bayi lahir, asuhan yang diberikan kepada byi baru lahir normal
diantaranya , dilakukan IMD selama 1 jam, pemberian salep mata, pemberian
vitamin K 1 mg, dan memberikan vaksin hepatitis B
Saat nifas dilakukan kunjungan 4 kali, dan dalam melakukan kunjungan nifas
peneliti juga melakukan kunjungan neonatus. Kunjungan I tepatnya pada tanggal
24 November pukul 02.30 WIB peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu nifas
yaitu pemeriksaan fisik, keadaan umum ibu, pemeriksaan TTV, pengeluaran ASI,
pengeluaran lokea, kandung kemih, kontraksi, TFU, jumlah perdarahan dan luka
jahitan perinium. Kunjungan ke II tepatnya pada tanggal 29 November pukul
08.15 WIB, peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu yaitu pemeriksaan umum,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan TTV, pengeluaran ASI, pengeluaran lokea,
kandung kemih, kontraksi, TFU, dan luka jahitan perinium. Kunjungan ke III
tepatnya pada tanggal 7 Desember 2019 pukul 11.00 WIB peneliti melakukan
pemeriksaan pada ibu yaitu pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan TTV, pengeluaran ASI, pengeluaran lokea, dan luka jahitan perinium. Kunjungan
ke IV tepatnya pada tanggal 4 Januari 2020 pukul 11.00 WIB, peneliti
melakukan pemeriksaan pada ibu yaitu pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan TTV, pengeluaran ASI, dan memberikan konseling pemilihann alat
kontrasepsi yang akan digunakan.
Sedangkan kunjungan I neonatus tepatnya pada tanggal 24 November 2019
pukul 06.30 WIB, peneliti melakukan pemeriksaan bayi baru lahir yang meliputi
pemeriksaan umum dan fisik bayi, memastikan kebutuhan ASI bayi tercukupi,
memastikan bayi tetap hangat, perawatan bayi normal, konseling kepada ibu.
Kunjungan ke II neonatus tepatnya pada tanggal 29 November 2019 pukul 08.30
WIB, peneliti melakukan pemeriksaan ulang yang meliputi pemeriksaan umum
dan fisik bayi, memastikan kebutuhan ASI bayi tercukupi, memastikan bayi tetap
hangat, perawatan bayi normal, konseling kepada ibu. Kunjungan III neonatus
tepatnya pada tanggal 7 Desember pukul 10.15 WIB, peneliti melakukan
pemeriksaan ulang yang meliputi pemeriksaan umum dan fisik bayi, memastikan
kebutuhan ASI bayi tercukupi, memastikan bayi tetap hangat, perawatan bayi
normal, konseling kepada ibu, tetapi pada saat kunjungan III ibu mengatakan
bahwa bayinya berwarna kuning di bagian wajah dan bidan mendiagnosa bahwa itu adalah ikterus neonatorum.
Pada tanggal 9 Januari 2020 Ny. U datang ke PMB Siti Nur Ainiah S.Tr.Keb
Pakisaji untuk suntik KB 3 bulan dengan lasan Ny. U masih belum berani untuk
menggunakan KB suntik 3 bulan. Peneliti juga memberikan konseling ulang KB 3
bulan pada Ny. U
Hasil dari asuhan yang telah diberikan dari kehamilan trimester III,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan kontrasepsi telah sesuai dengan
rencana dan kebutuha