Abstract :
Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik atau
penyakit autoimun dimana memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada
tulang sendi, dan penderita terbanyak yang mengalami gangguan rheumatoid
arthritis ini adalah perempuan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
pengamatan (Wang), pendengaran dan penciuman (Wen), wawancara (Wen), dan
palpasi (Qie) disertai studi dokumentasi. Dengan partisipan perempuan berusia 52
tahun yang memiliki gangguan rheumatoid arthritis dan diterapi sebanyak 6
kali.
Didapat kesimpulan bahwa terapi akupunktur pada perempuan penderita
rheumatoid arthritis sudah terbebas dari rasa nyeri pada persendian lutut sisi
medial dan nyeri berpindah-pindah ke tungkai bawah, perut sudah tidak kembung,
badan lebih bugar dan bergas, BAB lancar dan tuntas, lebih tenang tidak gelisah.
Untuk meningkatkan keefektifitas hasil terapi, harus mengikuti anjuran
dan saran seperti rutin olahraga ringan yaitu Tai Ji, hindari makanan-minuman
yang bersifat lembab panas dan tinggi gluten (makanan yang di goreng, pedas
berminyak, pemanis dan karbohidrat, berbahan tepung dan daging merah olahan),
minum air putih minimal 1,5 lt/hari, dan minuman yang kaya antioksidan,
istirahat yang cukup, kelola stres, memakai support lutut mencegah nyeri saat
beraktivitas, rutin terapi.