Abstract :
Asuhan kebidanan ini dilakukan melalui pendekatan kepada pasien secara langsung
pada pasien Ny ?A? usia 31 tahun dengan Riwayat Perdarahan Postpartum yg lalu dan
kelahiran saat ini. Asuhan kebidanan dilakukan dari masa hamil trimester 3 sampai dengan
perencanaan penggunaan alat kontrasepsi.
Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan
kunjungan Kehamilan 1 kali, pendamping persalinan 1 kali. Kunjungan nifas 5 kali mencakup
kunjungan BBL dan neonatus 3 kali dan kunjungan keluarga berencana. Asuhan yang
diberikan pada saat kehamilan Trimester III pasien mengeluh kesemutan pada jari kaki dan
tangan, pasien mengalami varises pada vagina di bagian labia mayora dan peneliti
melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
dan persiapan persalinan. Pada saat persalinan ditolong oleh bidan dengan kendala kala 3
yaitu terjadinya retensio plasenta dan dilakukan manual plasenta dan peneliti dan dilakukan
observasi segera setelah lahir sampai dengan 2 jam post partum.
Nifas dilakukan kunjungan 5 kali, dan dalam melakukan kunjungan nifas peneliti juga
melakukan kunjungan bbl dan neonatus 3 kali dan KB Kunjungan 1kali peneliti melakukan
pemeriksaan pada ibu nifas yaitu pemeriksaan fisik, keadaan umum ibu, TTV, ASI keluar
lancar atau tidak, pengeluaran lokea, kontraksi, dan jumlah perdarahan dan luka jahitan
pada perineum. Kunjungan ke II peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu yaitu keadaan
umum ibu, TTV dan pemeriksaan genetalia dan luka jahitan perineum. Pada asuhan nifas
yang ke III pasien mengeluh kesemutan pada jari kaki dan tangan dan sedikit bengkak
pada kaki peneliti melakukan periksaan TTV, ASI keluar lancar atau tidak, pengeluaran
lokea dan luka jahitan perineum menutup dengan sempurna. Pada kunjungan ke IV pasien
mengeluh mengeluarkan darah segar pagi hari ibu merasa pusing dan pada bagian bawah
perut ibu sakit, peneliti melakukan pemeriksaan TTV, pengeluaran lokea, jumlah
perdarahan, dan luka perineum menutup sempurna dan menyarankan pasien USG apakah
ada sisa plasenta yang masih tertinggal atas indikasi yang dialami pasien. Pada kunjungan
V pasien mengatakan hasil USG menjelaskan adanya sisa bekuan darah atau sisa
plasenta yang tertinggal dan harus segera di keluarkan dengan dokter SpoG memberikan obat untuk mengeluarkannya, peneliti melakukan pemeriksaan TTV, jumlah perdarahan.
Pada kunjungan BBL dan neonatus I yaitu melakukan pemeriksaan keadaan umum bayi,
memastikan bayi tidak hipotermi dan melihat apakah tali pusat sudah lepas atau belum.
Kunjungan ke II, peneliti melakukan asuhan pada ibu yaitu pemeriksaan keadaan umum
ibu, TTV dan memastikan proses involusi berjalan dengan baik sedangkan Asuhan untuk
neonatus yaitu perkembangan bayi dan tali. sedangkan untuk neonatus yaitu keadaan
umum bayi, tanda-tanda infeksi, dan memastikan bayi mendapat cukup nutrisi dan sudah
mendapatkan imunisasi.
Hasil dari asuhan yang telah diberikan dari kehamilan trimester III dengan keluhan
kesemutan pada jari kaki dan tangan, persalinan pada kala 3 dilakukan manual plasenta(
retensio plasenta) karena plasenta tidak segera lahir, nifas mengalami perdarahan
postpartum(rest plasenta) HPP sekunder dengan perdarahan hari 28 postpartum,
neonatus, dan perencanaan penggunaan alat kontrasepsi telah sesuai dengan rencana
dan kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus mempertahankan asuhan
yang diberikan secara continuity of care sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak.