Abstract :
Pandemi virus COVID-19 merupakan wabah penyakit yang terjadi di
Indonesia, salah satunya terjadi di Pondok Pesantren. Karakteristik klinis
yang dialami pasien COVID-19 pada santri belum diketahui secara jelas
karena mereka tidak dapat dibedakan dari infeksi saluran pernapasan
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik klinis pasien
COVID-19 pada santri di Pondok Pesantren Al-Izzah Kota Batu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Responden penelitian yaitu
Santri yang terpapar COVID-19 di Pondok Pesantren Al-Izzah Kota Batu,
sejumlah 30 orang, metode sampling yang digunakan adalah total sampling.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15?30 April 2021. Variabel yang
diteliti adalah karakteristik klinis penyakit COVID-19 pada santri. Instrumen
penelitian berupa kuesioner Karakteristik Klinis COVID-19 yang disebarkan
menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian deskriptif ini adalah distribusi frekuensi, diolah menggunakan
teknik SPSS. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, data
yang sudah didapat dianalisis dengan analisis univariat. Penelitian yang
dilakukan pada tanggal 21 Februari 2021 di pondok pesantren Al Izzah Kota
Batu.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar santri mengalami
seluruh karakteristik klinis, mulai dari gangguan pernapasan, gejala pilek
merupakan gejala paling banyak dirasakan sebanyak 23 santri (77%). Pada
gangguan pengindraan, gejala anosmia dan pengecapan merupakan gejala
paling banyak dirasakan sebanyak 21 santri (70%). Pada gangguan
pencernaan, gejala muntah merupakan gejala paling banyak dirasakan
sebanyak 21 santri (70%). Pada gangguan termoregulasi, sebagian besar
santri merasakan demam sebanyak 21 santri (70%). Pada gangguan
peredaran darah, gejala sakit kepala merupakan gejala paling banyak
dirasakan sebanyak 19 santri (63%). Pada gangguan muskuloskeletal,
gejala malaise merupakan gejala paling banyak dirasakan sebanyak 20
santri (67%). Karakter klinis COVID-19 pada santri dipengaruhi oleh jenis
kelamin, usia, dan adanya penyakit lain yang diderita santri selain COVID-19.
Dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penambahan informasi untuk
memperluas wawasan santri dan pihak pondok pesantren agar tidak terjadi
penambahan kasus COVID-19 di Pondok Pesantren.