Abstract :
Asuhan Kebidanan dilakukan pada Ny ?T? usia 37 tahun mulai dari kehamilan
Trimester III sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi. Asuhan kebidanan ini dilkukan
melalui pendekatan kepada pasien secara langsung pada Ny ?T? usia 37 tahun.
Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan
kunjungan pada waktu hamil sebanyak 2 kali, pendamping persalinan 1 kali, kunjungan
nifas sebanyak 4 kali mencangkup kunjungan neonates 3 kali dan kunjungan keluarga
berencana. Asuhan yang diberikan pada kehamilan Trimester III yaitu pemeriksaan fisik,
pemerksaan laboratorium, melakukan persiapan persalinan dan memberikan konseling
KB (memberikan KIE tentang manfaat, kelebihan dan kelemahan dari Kontrasepsi
Mantap / MOW).
Pada saat melakukan kunjungan kehamilan, ibu mengatakan sering merasakan
kenceng-kenceng pada malam hari tetapi tidak disertai dengan pengeluaran lendir
darah. Pada kunjungan tersebut memberikan penjelasan bahwa kenceng-kenceng
tersebut merupakan hal yang wajar karena usia kehamilan ibu sudah mendekati tanggal
tafsiran persalinan, dan memberitahu bahwa itu adalah kontraksi palsu. Memberi KIE
pada ibu apa saja tanda-tanda persalinan, dan apa saja yg harus disiapkan untuk
menghadapi persalinan, ibu mengerti dengan penjelasan tersebut.
Pada saat persalinan, proses persalinan melalui tindakan persalinan nomal yang
ditolong oleh Bidan dan Peneliti. Pada kala I berjalan dengan normal tanpa adanya
penyulit, dan Kala II terjadi sedikit masalah karena ibu mengalami kelelahan saat
mengejan tetapi berhasil melahirkan bayi dengan lancar, pada kala III tidak ada penyulit
plasenta lahir lengkap dan perdarahan normal. Kemudian segera dilakukan penilaian
awal, apgar score, pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir kemudian melakukan
observasi pada bayi dan ibu sampai dengan 2 jam post partum.
7
Pada masa Nifas dilakukan kunjungan sebayak 4 kali, dan dalam melakukan
kunjungan nifas peneliti juga melakukan kunjungan neonatus. Kunjungan Nifas ke I
peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu nifas yaitu pemeriksaan umum (keadaan
umum & TTV), pemeriksaan fisik, ASI keluar lancar atau tidak, Involusi uteri, Kontraksi
uterus, Kandung kemih, dan perdarahan. Perdarahan sesuai dengan masa nifas,
kontraksi baik, ibu menyusui bayinya secara On demand. Sedangkan asuhan untuk
Kunjungan Neonatus I yaitu melakukan pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV),
pemeriksaan fisik, perawatan tali pusat dan menjaga bayi agar tetap hangat (mencegah
hipotermia). Neonatus dalam keadaan normal tidak ada tanda-tanda ikterus dan tidak
ada tanda-tanda infeksi. Kunjungan Nifas ke II peneliti melakukan pemeriksaan umum
(keadaan umum dan TTV) pada ibu, tanyakan ASI lancar atau tidak dan pemeriksaan luka
jahit robekan perineum, TFU, kontraksi uterus dan lochea. Asuhan untuk Kunjungan
Neonatus II yaitu dilakukan pemeriksaan umum (keadaan umum dan TTV), dan keadaan
tali pusat. Kunjungan Nifas ke III, peneliti melakukan asuhan pada ibu yaitu pemeriksaan
umum kepada ibu, TTV dan memastikan proses involusi berjalan dengan baik sedangkan
untuk Kunjungan Neonatus III yaitu keadaan umum bayi, tanda-tanda infeksi,
memastikan bayi mendapat cukup nutrisi dan mengingatkan ibu tentang jadwal
imunisasi bayi. Pada kunjungan Nifas ke IV, peneliti melakukan asuhan pada ibu yaitu
memeriksa keadaan umum ibu, TTV, pastikan bahwa ibu tidak ada tanda-tanda infeksi
pada masa nifas.
Pada Keluarga berencana ibu sudah memilih untuk menggunakan kontrasepsi
mantap (MOW) yang akan dilaksanakan pada bulan agustus melalui program Safari KB,
sebelum itu ibu memilih jenis KB suntik 3 bulanan untuk mencegah kehamilan, untuk
asuhan yang diberikan pada ibu antara lain pemriksaan TTV, memberi penjelasan
tentang KB MOW/steril, menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari KB MOW/Steril,
memberitahu pada suami dan keluarga agar memberi dukungan dan afirmasi positif
terhadap keputusan yg diambil oleh ibu.
Hasil dari asuhan yang telah diberikan mulai dari kehamilan Trimester III,
persalinan, Bayi baru lahir dan neonatus, nifas, dan kontrasepsi telah sesuai dengan
rencana dan kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus
mempertahankan asuhan yang diberikan secara continuity of care sehingga
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak